"Kami hanya punya perlengkapan seadanya saat harus mengungsi. Bukan tak mau membawa tapi sudah terendam air," kata Marianis, salah seorang warga Padang Balimbiang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Rabu (11/12/2019).
Marianis merupakan satu dari lebih 90 orang yang menempati Mushalla Al-Kautsar, yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian di daerah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di luar kebutuhan tidur, para korban memerlukan kebutuhan bayi dan Balita serta orang tua.
Lokasi pengungsian berada di sejumlah lokasi. Selain Padang Balimbiang, ada di Nagari Kubang Rasau, Kecamatan Lareh Sago Halaban dan Jorong Subarang, Nagari Taram, Kecamatan Harau.
Selain banjir, musibah lain yang menimpa adalah tanah longsor. Beberapa titik longaor terjadi di Nagari Tanjung Alam, Kecamatan Pangkalan dan Nagari Andiang, Jorong Siboka, Kecamatan Suliki.
Pihak BPBD 50 Kota mengaku sedang melakukan pendataan secara detail jumlah korban dan pengungsi, sehingga bantuan yang dikirim sesuai dengan peruntukannya.
"Bantuan-bantuan untuk kebutuhan darurat sudah kami pasok. Sekarang kami sedang mendata secara detail," kata Bupati 50 Kota, Irfendi Arbi, Rabu (11/12/2019).
Pemda Kabupaten 50 Kota sudah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama sepekan hingga 17 Desember 2019.
Ratusan Rumah di Sumatera Barat Terendam Banjir:
(aan/aan)