"Australia merupakan bagian dari Commonwealth dengan pemenuhan alutsista didominasi berstandar NATO. Kita mau melihat kemampuan dan peluang kerja sama antara Thales dengan industri pertahanan Indonesia seperti Pindad," kata Trenggono dalam rilis Kementerian Pertahanan, Rabu (12/11/2019).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut Australia merupakan negara yang banyak melakukan penelitian dan pengembangan bidang pertahanan, tapi produk pertahanannya sedikit. Trenggono mengatakan hal ini menjadi peluang kerja sama untuk tingkatkan produk alutsista Indonesia.
"Atas kondisi ini hal yang perlu didorong sebagai potensi kerja sama adalah meningkatkan produk nasional Indonesia menjadi produk yang berstandar internasional atas produk First Article yang belum digunakan user diantaranya Drone/PTTA, Swamboat, RCWS, Depth Persomnel Vehicle, Ground to Air Radio, air combat maneuvering instrumentation dan lain-lain," jelas Trenggono.
Trenggono dan Suharso juga sempat menjajal kendaraan tempur Bushmaster dan Hawkei. Mereka juga berdialog dengan pihak perusahaan terkait proses produksi kendaraan temput tersebut. (aud/haf)