"Sering masyarakat menghubung-hubungkan (kemunculan oarfish) dengan mistik, katanya, ikan aneh dari laut dalam tanda-tanda akan adanya musibah," ujar Sukri kepada wartawan, Selasa (10/12/2019).
Andi Sukri mengaku jajarannya telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait penemuan oarfish.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemunculan ikan oarfish terjadi di laut berjarak 7-8 meter dari Pelabuhan Pamatata, Kepulauan Selayar. Ikan itu ditemukan oleh Haerul, salah seorang nelayan asal Bulukumba.
Ikan tersebut sempat dibawa ke Pelabuhan Bira, Bulukumba, hingga membuat warga di pelabuhan geger. Kini ikan tersebut telah mati dan dibuang kembali ke laut.
Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan kemunculan oarfish tidak bermakna akan terjadi gempa dan tsunami.
"Tampaknya tanpa ada penelitian ilmiah, maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja. Hasil kajian statistik terbaru mengungkap bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi," kata Daryono. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini