Kemendibud Minta Sekolah Negeri Tiru Swasta yang Berani Berkreasi

Kemendibud Minta Sekolah Negeri Tiru Swasta yang Berani Berkreasi

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 10 Des 2019 13:06 WIB
Foto: Diskusi interaktif 'Sekolah Swasta Masih Dibutuhkan Indonesia? (Farih-detikcom)
Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno menilai sekolah swasta memiliki kreativitas dan penuh inovasi. Menurutnya sekolah swasta masih dibutuhkan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Totok dalam diskusi interaktif 'Sekolah Swasta Masih Dibutuhkan Indonesia?', di FX Sudirman, Selasa (10/12/2019). Totok mengatakan sekolah swasta bisa saling mengisi dan melengkapi dunia pendidikan di Indonesia.

"Menjawab pertanyaan ini, sekolah swasta masih dibutuhkan? Jawaban singkatnya masih, sangat. Jelas swasta itu memberi komplementasi yang luar biasa," ujar Totok di FX Sudirman, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Totok mengatakan di Indonesia terbaiknya merupakan sekolah swasta. Hal itu, kata dia, menjadi inspirasi untuk sekolah negeri ataupun swasta lainnya.

"Makannya kebijakan yang ditempuh adalah kalau yang disini menjadi inspirasi, kawan-kawa Jakarta Internasional School (JIS), kawan-kawan SPK, bisa ga ya swasta itu memberikan inspirasi mengajar termasuk sekolah alam," sambungnya.



Totok mengganggap banyak regulasi yan menjadi belenggu kreatifitas. Menurutnya, sekolah swasta bisa menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah negeri yang berani berkreasi, berinovasi tanpa melanggar aturan.

"Dalam diskusi saya sering menyentuh unsur deregulasi saya melihat swasta memiliki kebebasan dalam berpikir. Kalau ga merdeka berpikir, ga mungkin ada sekolah alam, ga mungkin berani merekonsep KIKT yang terkesan sangat menakutkan, saklek regulasinya ini sering kali tidak bisa diikuti oleh negeri yang cenderung mereka begitu taat pada aturan," katanya.



"Keberanian seperti ini yang melambangkan kreatifitas, sehingga pertanyaan saya kenapa sekolah terlihat dipersepsikan melanggar itu condong lebih baik. Kuncinya bukan melanggar aturan, tetapi dibalik aturan itu lah ada kreativitas dan inovasi dan itu banyak di swasta," tuturnya.


Tonton juga ART Jakarta 2019 Digelar, Kemendikbud Berharap Ada Market yang Terbangun :

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(fas/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads