Warga Sebut Parit Tempat Mayat Balita Tanpa Kepala Ditemukan Banyak Biawak

Warga Sebut Parit Tempat Mayat Balita Tanpa Kepala Ditemukan Banyak Biawak

Suriyatman - detikNews
Senin, 09 Des 2019 19:39 WIB
Warga membantu polisi mencari potongan tubuh mayat balita tanpa kepala di Samarinda. (Suriyatman/detikcom)
Samarinda - Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian balita tanpa kepala di parit Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Warga sekitar menjelaskan, di parit tempat penemuan jasad balita Muhammad Yusuf Gazali (4), banyak biawak dan hewan pemakan daging lainnya.

"Di saat penyisiran, kami temukan banyak biawak," kata warga sekitar, Joko, yang ikut mencari potongan tubuh korban di Parit, Jl Antasari, Samarinda, Kaltim, Senin (9/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko menuturkan pencarian potongan tubuh Yusuf juga dipersulit oleh keruhnya air di parit. Selain itu, para petugas dan warga yang mencari kesulitan karena tingginya sedimen lumpur.

"Kesulitannya, kondisi air, kondisi air keruh, dan ketinggiaannya bervariasi, ya sepinggang orang dewasa, kemudian lumpur juga tinggi," ungkapnya.



Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Assa mengatakan jasad balita itu sudah 16 hari berada di parit. Selain kepala, banyak anggota tubuh korban sudah tidak komplet.

"Banyak anggota tubuh korban yang tidak ada dan itu kemungkinan besar sudah cukup lama kejadiannya. Kan dari tanggal 22 sampai kemarin itu ada 16 hari, yang bisa dari selokan TKP sampai TKP penemuan itu kita ukur jaraknya tadi malam bisa sampai 4-5 kilometer, kemudian dari peristiwa kurang dari 15 hari ini tentunya organ tubuh yang bersangkutan sudah tidak utuh lagi," kata Damus saat dimintai konfirmasi terpisah.



Mayat balita tanpa kepala tersebut ditemukan di sebuah parit, Jl Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (8/12) sekitar pukul 05.30 Wita. Balita Yusuf hilang saat dititip di sebuah tempat penitipan anak-PAUD Jannatul Athfaal.
Halaman 2 dari 2
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads