Pesan Pencegahan Korupsi Terus Diulang Jokowi

Round-Up

Pesan Pencegahan Korupsi Terus Diulang Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 09 Des 2019 19:30 WIB
Foto: Jokowi (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan pesan untuk mencegah korupsi di Indonesia. Pesan ini sudah disampaikan Jokowi berulang kali.

Pesan pencegahan korupsi pernah disampaikan Jokowi saat hadir di peringatan Hari Antikorupsi Sedunia pada 2018. Dia mengatakan pemberantasan korupsi harus ditingkatkan terus, baik penindakan maupun pencegahannya.

"Pemberantasan korupsi harus ditingkatkan terus, baik berupa penindakan maupun pencegahan," kata Jokowi di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Desember 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi saat itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPK dan seluruh komponen antikorupsi yang telah membangun budaya antikorupsi di Indonesia. Dia berharap budaya antikorupsi itu bisa membangun sistem kerja yang baik untuk mencegah korupsi terjadi.



"Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada KPK, seluruh institusi penegak hukum, aktivis civil society, kaum profesional, dan seluruh komponen bangsa yang dengan peran masing-masing telah menjadi bagian untuk membangun tata kelola dan sistem kerja yang baik, yang mencegah tindak pidana korupsi," katanya.

"Hal ini adalah bagian dari upaya kita untuk membangun Indonesia bebas korupsi dan sekaligus untuk membangun Indonesia maju yang produktif, inovatif, dan efisien," tambah Jokowi.

Pesan mencegah korupsi kembali disampaikan Jokowi dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019. Bedanya, kali ini Jokowi tak menghadiri acara peringatan di KPK.

Pesan pencegahan korupsi dari Jokowi itu disampaikan ketika dirinya hadir di acara peringatan Hari Antikorupsi di SMKN 57, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).

"Kita ingin memberikan kesadaran besar mengenai antikorupsi. Kesadaran antikorupsi ini penting dan harus dilakukan secara besar-besaran dan masif," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan pendidikan antikorupsi penting diberikan sejak dini. Dia menyebut Indonesia memiliki puluhan ribu siswa yang akan menjadi pemimpin di masa depan.

"Oleh sebab itu, kesadaran mengenai antikorupsi harus diberikan sejak dini, sejak awal, sehingga semuanya sadar korupsi itu tidak betul, tidak benar, tidak boleh dilakukan oleh siapa pun jadi penekanan itu yang ingin kita berikan," kata Jokowi.

Dia kemudian berbicara mengenai strategi pencegahan korupsi. Salah satu yang disorot Jokowi adalah masalah rekrutmen politik untuk menjaring kepala daerah hingga caleg.

"Itu harus dibicarakan dengan partai-partai politik sistem rekrutmen politik yang paling murah ini yang perlu dibicarakan," ujar Jokowi.



Selain itu, dia mengatakan pengadaan barang dan jasa harus diperbaiki untuk mencegah korupsi. Salah satunya dengan sistem online.

"Harus diperbaiki terus sehingga memperbaiki sistem hal yang penting kita lakukan e-Proc, sudah ada e-Tendering, sudah ada tapi masih ada seperti ini. Artinya harus ada perbaikan sistem," kata Jokowi.

Jokowi juga menyebut ingin evaluasi program pencegahan dan penindakan di KPK. Jokowi meminta KPK tak bekerja sporadis.

"Kita fokusnya di mana dulu? Jangan semua dikerjakan, tidak akan menyelesaikan masalah. Evaluasi-evaluasi seperti inilah yang kita mulai koreksi, evaluasi, sehingga betul setiap tindakan itu ada hasilnya yang konkret yang bisa diukur," ujar Jokowi.

Dia mengaku belum memutuskan akan menerbitkan Perppu KPK atau tidak. Jokowi masih ingin mengevaluasi program-program terkait pencegahan-pemberantasan korupsi.

"Sampai detik ini kami masih melihat, mempertimbangkan. Tapi kan UU-nya belum berjalan, kalau nanti sudah komplet, sudah ada Dewas, sudah ada pimpinan KPK yang baru, nanti kita evaluasilah," kata Jokowi.

Jokowi menyebut evaluasi terhadap program pemberantasan korupsi harus dilakukan menyeluruh. Jokowi menyinggung program penindakan.

"Penindakan perlu, tapi setelah penindakan harus ada perbaikan sistem masuk ke instansi, misalnya satu provinsi ada gubernur ditangkap, setelah ditangkap seharusnya perbaikan sistem masuk ke situ," ucapnya.



Jokowi pun berencana bertemu dengan pimpinan KPK untuk perbaikan sistem pemberantasan korupsi, termasuk yang bersinggungan dengan rekrutmen politik.

"Oleh sebab itu, saya akan segera bertemu dengan KPK untuk menyiapkan hal-hal yang saya sampaikan baik menyampaikan perbaikan sistem," ujar dia.
Halaman 2 dari 3
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads