Beda Keterangan Guru PAUD-Polisi soal Balita Yusuf Tewas Tanpa Kepala

Beda Keterangan Guru PAUD-Polisi soal Balita Yusuf Tewas Tanpa Kepala

Ferdinan - detikNews
Senin, 09 Des 2019 18:46 WIB
Ilustrasi (Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta - Guru PAUD Jannatul Athfaal (sebelumnya ditulis adfaal, red), Samarinda, Kaltim, menduga ada yang menjemput balita Yusuf yang ditemukan tewas 2 minggu setelah dilaporkan hilang. Tapi polisi meyakini tak ada yang menjemput balita Yusuf yang tewas tanpa kepala.

"Sejauh ini dari fakta yang ada, tidak ada yang menjemput," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa saat dihubungi, Senin (9/12/2019).

Keyakinan polisi ini berdasarkan hasil rekonstruksi di PAUD Jannatul Athfaal di Jl AW Syaharanie. Balita Yusuf dititipkan di PAUD ini pada Jumat, 22 November, lalu dilaporkan hilang sekitar pukul 15.00 Wita di hari yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Kalau ada yang menjemput pasti dari pihak yayasan, ibu-ibu (guru) mengetahui, karena tempatnya sangat kecil," sambung Damus.

Polisi juga membantah penegasan guru Mardiana yang menyebut pagar halaman PAUD tertutup saat kejadian. Dari keterangan yang dikumpulkan polisi, pagar PAUD justru terbuka.

"Sejauh ini pagar terbuka," katanya.

Sebelum kejadian menghilang, balita Yusuf bersama sejumlah anak lainnya berada di salah satu ruang PAUD. Saat itu, ada dua penjaga balita. Satu orang sekitar pukul 15.00 Wita pergi ke toilet, seorang lainnya menyiapkan susu.




Berselang beberapa menit, balita Yusuf menghilang dari ruangan. Guru PAUD mencoba mencari balita Yusuf yang hilang usai hujan.

Polisi menduga balita Yusuf terjerembap ke dalam parit yang jaraknya 20-30 meter dari PAUD. Jasad balita Yusuf ditemukan di Jl Pangeran Antasari Gang III atau sekitar 4,5 km dari lokasi Paud.

"Bagian tubuh hancur, sudah membusuk," kata AKP Damus.








Tonton juga video Sudah Digelonggong, Balita Ini Juga Dicekik Ibunya hingga Tewas:

[Gambas:Video 20detik]

(fdn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads