"Jadi mereka enggak bisa mengakses sekolah negeri karena kekurangan sekolah. Contohnya di Jember ada 8 kecamatan nggak SMP dan SMA negeri, jadi ya ini tidak bisa mengakses dong. Kami juga menerima dari Bogor, itu ada desa terpadat di Kab Bogor itu tidak ada satupun sekolah negeri," ujar Komisioner KPAI Retno Listyarti, di Hotel Rivoli, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi banyak yang putus sekolahnya karena sekolahnya jauh. Kalau pun sekolahnya nggak bayar tapi dia harus ngeluarin ongkos. Kalau sudah ngeluarin ongkos nggak punya untuk berangkat, itu kan jadi problem. Ya belum tentu mereka mampu, swasta itu kan mereka harus bayar. Negeri itu kan SD, SMP dan SMA itu kan nggak bayar," katanya.
Retno pun meminta pemerintah untuk menambah jumlah sekolah negeri, terutama SMP dan SMA. Jika tidak sistem zonasi akan terus menjadi masalah, dan pendidikan tidak tidak merata.
Baca juga: Instagram KPAI Diserang Netizen |
"Minimnya SMP dan SMA negeri itu akan membuat kebijakan zonasi PPDB terus bermasalah. Oleh karena itu, pemerintah pusat wajib menambah jumlah sekolah di kedua jenjang tersebut, sehingga akses hak atas pendidikan lanjutan dapat tercapai," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini