Firli Harap RI Tak Lagi Peringati Hari Antikorupsi karena Bebas Korupsi

Firli Harap RI Tak Lagi Peringati Hari Antikorupsi karena Bebas Korupsi

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 09 Des 2019 10:03 WIB
Firli Bahuri (Foto: Lamhot Aritonang-detikcom)
Jakarta - Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) diperingati hari ini. Ketua KPK terpilih, Firli Bahuri, berharap suatu saat Indonesia tak lagi memperingati Hakordia karena sudah terbebas dari korupsi.

Firli awalnya bicara soal Hakordia sebagai keprihatinan bagi semua pihak karena peringatan Hakordia menandakan masih ada masalah serius yang harus dibenahi. Meski demikian, dia menyebut ada negara-negara yang tak memperingati Hakordia karena sudah bebas dari korupsi.

"Hari antikorupsi dunia juga memberi makna peringatan bahwa kita masih memiliki masalah korupsi karena tidak semua negara melaksanakan peringatan hari antikorupsi terutama negara-negara yang memang tidak lagi menempatkan korupsi sebagai masalah serius, karena memang tidak ada lagi korupsi," ucap Firli kepada wartawan, Senin (9/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Dia berharap Indonesia suatu saat bisa mengikuti negara-negara yang bersih tersebut. Firli ingin Indonesia tak lagi memperingati Hakordia karena sudah terbebas dari korupsi.

"Saya berharap suatu saat, kita tidak lagi melaksanakan peringatan hari korupsi sedunia karena negara sudah bersih dari korupsi dan kita sudah bebas dari korupsi," ucapnya.

Firli meminta semua pihak mengambil peran dalam memberantas korupsi. Dia menyebut banyak hal yang bisa dilakukan oleh setiap anak bangsa dalam memberantas korupsi sebagaimana diatur dalam UU 19/2019 tentang KPK.


Simak Video "KPK Harap Jokowi Hadiri Hari Antikorupsi Bawa Kado Perppu"

[Gambas:Video 20detik]



Dia kemudian bicara tentang peranan KPK sebagai garda terdepan memberantas korupsi. Menurutnya, KPK berperan melakukan pencegahan hingga penindakan bagi para pelaku korupsi.

"Tugas-tugas tersebut tidak akan efektif tanpa bekerja sama, bersinergi dengan seluruh instansi, elemen bangsa, pimpinan lembaga baik pemerintah swasta kalangan dunia usaha, para tokoh-tokoh agama, adat, pemuda, masyarakat, pendidikan, budayawan. Semua harus bersatu melakukan upaya pencegahan untuk tidak ada lagi korupsi," tutur Firli.

Jika korupsi tak lagi ada, kata Firli, program pembangunan nasional bisa terlaksana dengan baik. Akhirnya, cita-cita nasional Indonesia juga bisa terwujud.



"Saya pesan bahwa semua ini bisa kita capai dengan syarat situasi politik keamanan dalam keadaan aman, nyaman dan kondusif, tidak ada gonjang-ganjjng dan kegaduhan politik karena negara kita negara yang besar. Jika diibaratkan kita menumpang kapal besar (NKRI), maka seluruh penumpang tidak boleh gaduh, sehingga kita siap dan selamat menghadapi ombak, badai dan gelombang dan kita semua selamat sampai tujuan," ucap Jenderal Polisi bintang tiga ini.

Firli menyebut situasi yang aman dan kondusif akan memberi jaminan iklim usaha. Dengan demikian, dia mengatakan lapangan pekerjaan bakal terus tumbuh.

"Situasi yang aman nyaman dan kondusif akan memberi jaminan iklim usaha, lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat dalam rangka menyongsong 100 tahun Indonesia masuk dalam 5 kekuatan ekonomi dunia," pungkas Firli.
Halaman 3 dari 2
(haf/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads