Jakarta - Warga Royal Citayam Residence, Bojonggede, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan penemuan 30 ekor anak ular kobra. Ketua Komunitas Pecinta Reptil dari SIOUX Aji Rachmat memberikan saran yang mudah untuk warga menyikapi kejadian tersebut.
"Ular kobra pasti berbisa, yang penting jangan salah penanganan. Kalau ketemu ya dihandle sama orang berpengalaman. Sebisa mungkin areanya dibersihkan. Kalau bisa pelihara kucing lebih bagus. Karena dia jadi alarm alami," kata Aji kepada wartawan, Minggu (8/12/2019)
Aji menuturkan usaha warga yang ingin mencari induk ular kobra juga dinilai sia-sia. Menurutnya, ular merupakan hewan yang soliter dan selalu berpindah-pindah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dicari induknya, percuma. Induknya sudah pergi, tiga bulan yang lalu. Ular kan tidak mengerami. Tidak hidup berkelompok, dia soliter. Jadi begitu menetas, ya udah jalan sendiri-sendiri. Kebetulan aja ada induk kobra yang bertelur dua bulan lalu di sana. Kemudian November ini baru pada menetas, emang jadwalnya seperti itu. Kalau induk kobranya sudah pergi, jauh," tutur Aji.
Aji meminta ular kobra tersebut tidak dibasmi. Dia menilai banyaknya ular merupakan indikasi bagusnya ekosistem di suatu lingkungan.
"Jangan dibasmi, kalau ularnya hilang, nanti tikusnya ada ledakan populasi di kompleks. Kobra kan betah di situ karena banyak tikus. Kalau mau kobranya nggak betah ya tikusnya dibasmi dulu," terangnya.
Hingga Minggu (8/12) malam, warga sudah berhasil menangkap 30 anak ular kobra. Ular terakhir ditangkap sekitar pukul 19.14 WIB
"Jadi total sudah 30 sampai malam ini," kata Koordinator Warga Perumahan Royal Citayam Residence, Hari Cahyo, kepada wartawan, Minggu (8/12)
"Dapat lagi satu malam ini jam 19.14 WIB bakda isya di rumah warga," ujar Cahyo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini