"Ini (IPAL) penting sekali bagi Jakarta. Kita di Jakarta sebagai kota besar perlu secara serius mengelola limbahnya. Dengan dibangun instalasi pengelolaan air limbah, harapannya nanti limbah air di Jakarta bisa diolah dan digunakan kembali," kata Anies dalam keterangannya usai melakukan peletakan batu pertama IPAL di Krukut, Jakarta Selatan, Minggu (8/12/2019).
Anies mengatakan IPAL Krukut IPAL yang dirancang sebagai tempat pembelajaran. Hal itu bertujuan untuk memudahkan bagi siswa, warga, dan pengelola limbah dari kota lain untuk belajar mengembangkan pengolahan limbahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menyebut fasilitas ini merupakan keberlanjutan pengoperasian IPAL modern yang sudah dimulai sejak Januari 2019. Sebelumnya, PD PAL Jaya menggunakan teknik konvensional dan bergabung dengan pengendali banjir yang memilki kelemahan karena memerlukan tempat yang luas sehingga kurang efisien.
IPAL Krukut dibangun pada lahan sekitar 2.000 meter persegi. Pembangunan fasilitas IPAL Krukut ini pun akan berlangsung selama 18 bulan.
Sementara itu, Dirut Utama PD PAL Jaya, Subekti mengatakan jumlah pelanggan PD PAL Jaya tahun 2019 sebanyak 2.715 pelanggan perunit. Sedangkan, cakupan layanan air limbah sampai dengan Triwulan III tahun 2019 mencapai 22,08 persen atau melayani 1.286.415 penduduk DKI Jakarta.
"Direksi PD PAL Jaya mengharapkan dukungan semua stakeholder untuk membantu terlaksananya penyediaan sarana sanitasi menuju terwujudnya PAL Jaya Hebat Jakarta Sehat. Perlu juga kepedulian masyarakat terhadap air limbah, kepedulian ini yang harus ditingkatkan. Sehingga, air limbah yang dibuang itu melalui jaringan perpipaan," ujar Subekti. (azr/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini