"Kalau soal tekan menekan saya mendengar itu. Tapi saya bukan dalam kapasitas yang bisa menjelaskan karena bukan saya yang ditekan. Tapi itu baru rumor. Tapi rumor itu tidak akan terjadi kalau tidak ada asbabun nuzul-nya (sebabnya)," kata Mulfachri kepada wartawan, Minggu (8/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira dalam setiap proses kongres, munas kalau di partai lain, memang kadang-kadang dinamika yang terbangun sedikit di luar kendali. Tapi percaya, kami di PAN punya tradisi yang cukup panjang dan proven dan bisa me-manage damage," jelasnya.
Baca juga: Panas Jelang Perebutan Kursi Ketum PAN |
Anggota DPR RI itu kemudian menyinggung soal pemilihan Ketum PAN pada 2015. Pada saat itu acara pemilihan Ketum PAN juga sempat 'panas'.
"Anda bisa lihat bagaimana partai kami bisa mempertontonkan proses yang dinamis. Kami pada akhirnya bisa me-manage kontestasi ketika itu," sebut Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Diberitakan sebelumnya, pendiri PAN Putra Jaya Husin mensinyalir ada intimidasi kepada para DPD agar memilih Zulhasi sebagai Ketum PAN. Salah satu yang merasa mendapat intimidasi itu adalah Djainuddin Damopolii, yang merupakan mantan Ketua DPD Kotamobagu, Sulut.
Djainuddin mengaku diberhentikan dari posisinya secara sepihak pada September lalu karena tidak sejalan dengan arahan Zulkifli. Ia menuding Zulkifli pernah mengundang seluruh DPW memberikan arahan terstruktur dari DPP ke pengurus wilayah untuk mendukung kembali menjadi ketum.
Bahkan Djainuddin mengatakan ketua pengurus di wilayahnya, yaitu Sulawesi Utara, mengklaim semua DPD mendukung Zulhas. Djainuddin, yang kala itu menjadi Ketua DPD Kotamobagu di wilayah tersebut, tidak sepakat.
"Tapi beberapa DPD ada yang membuat ada yang tidak sehingga ini terlibat ada konspirasi yang membentuk secara terstruktur untuk meminta DPD yang punya hak suara ini untuk mendukung kembali ZH," tutur Djainuddin, Jumat (6/12).
"Kemudian di kami sulit sama tadi karena terindikasi tidak sejalan, jadi beberapa DPD yang tidak sejalan itu langsung di-plt semua. Bersamaan saya itu 3 DPD (yang dicopot) dari total 15 DPD itu terjadi bulan September. Itu sepihak di-Plt, kemudian tidak dibuka lagi ruang klarifikasi," tambahnya.
Simak Video "30 DPW Dukung Zulhas Jadi Ketum PAN Lagi"
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini