Anggota DPR Pertanyakan Grasi Annas Maamun: Kalau Kasihan, yang Lain Banyak

Anggota DPR Pertanyakan Grasi Annas Maamun: Kalau Kasihan, yang Lain Banyak

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Minggu, 08 Des 2019 12:12 WIB
Bukhori dalam diskusi tentang persoalan hukum di Upnormal Coffee Roasters. (Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada koruptor eks Gubernur Riau Annas Maanum. Dia mempertanyakan alasan kasihan di balik grasi tersebut.

"Cuma logika yang dibangun untuk memberikan grasi terhadap Annas Maamun ini yang saya pertanyakan, bukan kepada personnya itu. Kalau logikanya adalah alasan kasihan, ada yang lain banyak," kata Bukhori dalam diskusi di Upnormal Coffee Roasters, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bukhori, ada banyak narapidana lain yang juga mengalami masalah kesehatan. Menurutnya, pemerintah perlu melakukan pemilihan sebelum menentukan siapa yang mendapat grasi.

"Apakah sudah dilakukan tracking, apakah sudah dilakukan pemilihan mana yang sebenarnya perlu kasihan kemanusiaan mana yang tidak," ujarnya.



Anggota Komisi III itu mengatakan kebijakan dalam pemberian grasi tak bisa dilepaskan dari aspek sosial dan politik. Namun kebijakan yang diambil harus wajar dan bisa diterima.

"Akhirnya bahwa meletakkan satu kebijakan hukum tetap saja tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosiologis, kondisi politis. Tapi bagi saya bisa mengerti bahwa pertimbangan politis, karena pertimbangan keadilan, apa punlah. Tapi kata orang Jawa, ngono yo ngono tapi ojo ngono," kata dia.
Halaman 2 dari 2
(abw/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads