"Ya kalau kita melakukan suatu kegiatan itu harus sesuai dengan regulasi ya. Kalau domainnya di Kementerian Perhubungan, salahnya mereka itu karena barang-barang itu tidak terdaftar dalam flight approval. Nah, itu ada ketentuannya dan kita memang melakukan denda terhadap mereka," kata Budi Karya setelah meninjau persiapan angkutan Natal dan tahun baru 2020 di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (7/12/2019).
"Dendanya ya kira-kira puluhan juta," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Udara terkait denda bagi Garuda. Budi mengatakan jajarannya sedang menghitung jumlah denda yang bakal diberikan.
"Saya akan koordinasikan dengan dirjen perhubungan udara. Saya tugaskan. Kita pastikan kena denda. Tetapi jumlah dendanya teman-teman yang melakukan. Sedangkan yang personal itu hubungannya, satu, berkaitan dengan tanggung jawab mereka kepada korporasi, tentunya yang akan mengevaluasi itu adalah kementerian BUMN," ucap Budi.
Simak Video "Tanggapan IKAGI Soal Kabar Pramugari Teman Dekat Ari Askhara"
Budi kemudian mengapresiasi sikap Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan dalam menangani kasus ini. Budi merasa figur yang berada di Direksi BUMN seharusnya dapat menjadi teladan bagi para pegawai BUMN.
"Kalau menurut saya, saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh kementerian BUMN dan kementerian keuangan. Ini bisa menjadi suatu contoh yang baik ya. Bahwa sudah saatnya kita melakukan suatu kegiatan itu lebih governance. Jadi pak presiden juga mengatakan, jangan main-main lagi gitu ya. Dilaksanakanlah kegiatan itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara tentang gegernya dugaan penyelundupan Harley-Davidson dan sepeda merek Brompton. Barang-barang itu diangkut menggunakan pesawat Garuda A330-900.
Dalam paparannya, Erick mengungkap pemilik asli dari Harley-Davidson ilegal yang diangkut menggunakan pesawat milik Garuda Indonesia tersebut berinisial AA. Namun Erick tak menyebut lugas AA yang dimaksud.
"Komite audit mempunyai kesaksian motor Harley-Davidson diduga milik direksi Garuda berinisial AA," tegas Erick Thohir.
Erick kemudian mengatakan akan mencopot Ari Askhara dari posisi Dirut Garuda. Dia juga berjanji menelusuri pihak lain yang terlibat.
"Saya sebagai Kementerian BUMN akan memberhentikan Direktur Utama Garuda dan tentu proses pada ini karena perusahaan publik ada prosedurnya," ujar Erick.
Halaman 2 dari 2