Dialah Inspektur Jenderal (Irjen) Listyo Sigit Prabowo. Dia akan mengemban amanah memimpin Badan Reserse Kriminal Polri sebagai Kabareskrim yang ditinggalkan Jenderal Idham Azis sejak 1 November 2019 karena menjadi Kapolri.
Kelak setelah resmi dilantik sebagai Kabareskrim, bintang di bahu Listyo akan bertambah satu dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen). Lantas bagaimana sepak terjang Listyo selama ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Loncat ke tahun 2014, Listyo Sigit dipercaya menjadi ajudan Presiden Jokowi yang saat itu memerintah bersama dengan Jusuf Kalla. Kombes Listyo Sigit mulai bertugas menjadi ajudan Jokowi dari kalangan polisi pada Senin, 27 Oktober 2014.
Dua tahun berselang, Listyo Sigit kembali mendapat promosi. Dengan pangkat Brigadir Jenderal Polisi, Listyo Sigit dipercaya menduduki posisi Kapolda Banten. Sebagai Kapolda Banten, Listyo Sigit sempat mengamankan Pilgub Banten 2017 dan Pilkada serentak 2018. Listyo Sigit bertugas sekitar 2 tahunan sebagai Kapolda Banten.
Pada 2018, Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo menjadi salah satu anggota yang mendapatkan promosi jabatan di lingkungan Polri. Dia diangkat menjadi Kadiv Propam menggantikan Irjen Martuani Sormin, yang ditugaskan sebagai Kapolda Papua. Dia juga mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Inspektur Jenderal Polisi.
Pujian langsung bertaburan untuk Listyo terutama dari kalangan legislatif. Salah satunya dari Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menilai rekam jejak Listyo sudah teruji.
"Penilaian utama untuk menduduki sebuah amanah jabatan adalah rekam jejak yang teruji dan kualitas diri yang mumpuni. Penunjukan Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kabareskrim sangat tepat," ujar Bamsoet.
Mitra Polri di DPR, Komisi III, turut bersuara. Ketua Komisi III Herman Herry yakin Listyo sebagai salah satu sosok dari Korps Bhayangkara yang menjunjung tinggi profesionalisme.
"Menurut saya yang bersangkutan cukup memiliki profesionalisme dalam tugas sebagai Kabareskrim, sehingga beliau sangat paham dalam mengelola hal-hal yang berbau intervensi dari pihak manapun," kata Herman.
Tak lupa Herman mengingatkan adanya pekerjaan rumah bagi Listyo. Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan kasus Trans Pasific Petrocemichal Indotama (TPPI) pun didesak untuk segera diselesaikan.
"Pada saat raker dengan Komisi lll, sudah disampaikan oleh Kapolri bahwa kasus Novel menjadi prioritas Kapolri baru, sementara Komisi lll juga mendesak kasus TPPI Pertamina harus dituntaskan sampai P21 di Kejaksaan," ucap Herman.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini