"Bagaimanapun kami masih menunggu ya hasilnya itu seperti apa. Kalaupun ada kemajuannya sebaiknya dilaporkan sejauh mana kemajuannya, kalau tidak ada kemajuannya tentu juga harus dilaporkan ke publik," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2019).
Saut mengatakan, meski tim yang dibentuk untuk mengungkap kasus itu sering melakukan pertemuan, perkembangan penyelidikan kasus itu sangat lamban. Dia menilai target waktu yang diberikan presiden bisa saja meleset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lamanya pengungkapan kasus itu menurutnya juga bisa mempengaruhi pandangan publik pada KPK. Selain itu pegawai KPK juga bisa putus asa dan perlahan meninggalkan KPK.
"Nanti publik jadi skeptis dan orang tidak mau lagi kerja di KPK, sekarang sudah beberapa kali juga sudah mulai keluar-keluar. Bisa jadi mereka hopeless juga, kita nggak mau seperti itu, oleh sebab itu sebaiknya kita segera menemukan siapa pelakunya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meminta laporan Kapolri Jenderal Idham Azis terkait perkembangan penanganan kasus teror terhadap Novel Baswedan. Jokowi mengundang Kapolri datang ke Istana pada Senin (9/12/2019) pekan depan.
"Nanti saya jawab setelah saya dapat laporan dari Kapolri. Senin akan saya undang Kapolri," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Cilegon, Jumat (6/12).
Simak Video "Senin Besok, Jokowi Tagih Kasus Novel ke Kapolri"
(abw/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini