"Sampai sekarang semua jajaran polsek, polres, semua segala macem nggak ada laporannya. Di mana kejadiannya, siapa tersangkanya, korbannya siapa," kata Dirkrimum Polda Bali Kombes Andi Fairan saat dihubungi via telepon, Jumat (6/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apanya yang mau diusut? nggak ada laporan. Pengaduan tidak ada," ucap Andi.
Dia pun menyesalkan kabar soal remaja Australia itu dibegal saat di Bali. Sebab itu berdampak pada citra pariwisata Bali.
"Justru itu tapi kalau ada yang menanyakan tidak ada laporannya," jawabnya.
Meski begitu, Andi menegaskan masalah begal, curanmor, curas maupun copet jadi atensi Polda Bali. Apalagi saat ini pihaknya sedang melakukan operasi Pekat (penyakit masyarakat).
"Iya seluruh jajaran semua satgas polres dengan polda, kan berakhir operasinya tanggal 8 (Desember) hari Minggu. Operasi sandi Pekat curas curanmor, curat, satunya begal, narkoba, prostitusi, judi, handak, dan kejahatan lainnya, dan hasilnya lumayan, bahkan kasus-kasus yang melibatkan yang warga negara asing sudah kita ungkap semuanya," bebernya.
Sebelumnya diberitakan ABC Australia, Lawson (18 tahun) sedang berlibur ke Bali untuk merayakan penamatan SMA atau dikenal dengan schoolies di Australia. Biasanya mereka menghabiskan waktu sekitar sepekan di berbagai tempat wisata, namun saat ini semakin banyak yang pergi ke Bali. Pembegalan itu berlangsung pada 30 November 2019, Lawson sedang naik motor bersama beberapa temannya ketika rekan yang dia bonceng dijambret teleponnya.
Lawson berusaha mengejar begal itu, namun beberapa saat kemudian teman Lawson yang lainnya menemukan motornya sudah berada di dalam selokan.
Karena kondisinya malam dengan penerangan lampu seadanya, mereka menemukan Lawson sudah tak sadarkan diri. Helmnya rusak dan badannya dalam kondisi telungkup di selokan.
"Biaya sudah lebih dari Rp 300 juta hanya untuk beberapa hari di rumah sakit internasional, dan dia mungkin tidak akan bisa dipindahkan dalam beberapa minggu ke depan," kata keluarga Lawson.
"Bila diijinkan terbang, kemungkinan dia akan naik pesawat ke Sydney lalu ke Newcastle, dan biayanya akan lebih dari Rp 1 miliar. Sesampainya di rumah, Lawson masih akan memerlukan proses penyembuhan yang panjang," sambungnya.
Halaman 2 dari 2