Polisi Cek Kabar Remaja Australia yang Koma Akibat Dibegal di Bali

Polisi Cek Kabar Remaja Australia yang Koma Akibat Dibegal di Bali

Aditya Mardiastuti - detikNews
Jumat, 06 Des 2019 15:52 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Denpasar - Polisi tengah mengecek laporan soal remaja asal Australia Lawson Rankin yang disebut terbaring koma usai dibegal di Bali. Kabar remaja Aussie dibegal di Bali ini sudah jadi pemberitaan di media Australia.

"Sudah banyak kasus yang kita ungkap yang korbannya warga negara asing, kita sudah mengungkap kasus yang Padang-padang, pencurian yang melibatkan WN China. Terhadap kejadian ini saya sementara lagi lacak ini kejadian kapan, di mana, karena saya kok nggak monitor ada kejadian ini," kata Dirkrimum Polda Bali Kombes Andi Fairan kepada detikcom, Jumat (6/12/2019).

Andi menuturkan saat ini pihaknya tengah menggelar operasi Pekat (penyakit masyarakat). Sasaran target yaitu pelaku copet, curas, begal, maupun curanmor. Dia menyebut operasi ini digelar selama 16 hari hingga 8 Desember 2019 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh jajaran semua satgas polres dengan polda. Kan berakhir operasinya tanggal 8 (Desember) hari Minggu. Operasi sandi Pekat curas curanmor, curat, satunya begal, narkoba, prostitusi, judi, handak, dan kejahatan lainnya, dan hasilnya lumayan, bahkan kasus-kasus yang melibatkan yang warga negara asing sudah kita ungkap semuanya. Kalau ini kita cek," bebernya.



Andi menuturkan kasus-kasus yang melibatkan orang asing selalu menjadi atensi. Untuk kasus Rankin, Andi mengaku belum menerima laporan dari anggotanya.

"Justru itu saya tidak bisa memberi keterangan apakah ada kejadian seperti ini, karena biasanya kejadian yang melibatkan orang asing apalagi sebagai korban itu kejadian menonjol dan pasti saya tahu. Setelah saya baca beritanya pun di mana, kapan tapi yang saya tangkap di situ cari dana. Jangan sampai mabuk, kalau kasus mabuk banyak tapi dia mengatasnamakan begal," cetusnya.



Sebelumnya diberitakan ABC Australia, Lawson (18 tahun) sedang berlibur ke Bali untuk merayakan penamatan SMA atau dikenal dengan schoolies di Australia. Biasanya mereka menghabiskan waktu sekitar sepekan di berbagai tempat wisata.

Hari Sabtu malam, 30 November, Lawson sedang naik motor bersama beberapa temannya ketika rekan yang dia bonceng dijambret teleponnya. Lawson berusaha mengejar begal itu, namun beberapa saat kemudian teman Lawson yang lainnya menemukan motornya sudah berada di dalam selokan.



Karena kondisinya malam dengan penerangan lampu seadanya, mereka menemukan Lawson sudah tak sadarkan diri. Helmnya rusak dan badannya dalam kondisi telungkup di selokan.

"Biaya sudah lebih dari Rp 300 juta hanya untuk beberapa hari di rumah sakit internasional, dan dia mungkin tidak akan bisa dipindahkan dalam beberapa minggu ke depan," kata keluarga Lawson.

"Bila diizinkan terbang, kemungkinan dia akan naik pesawat ke Sydney lalu ke Newcastle, dan biayanya akan lebih dari Rp 1 miliar. Sesampainya di rumah, Lawson masih akan memerlukan proses penyembuhan yang panjang," tutur keluarga Lawson.


Halaman 2 dari 2
(ams/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads