"Ini bukan sekali ini ya jadi sudah berulang-ulang jadi bagaimana ya sudah sudah pasrah saja karena kita sudah prediksi itu (tanggul) sudah bolong-bolong, sudah lama kita sudah lapor ke pihak kelurahan, kecamatan, tapi belum ada tanggapan," ujar seorang warga, Sigit Purnomo, kepada detikcom, Kamis (5/12/2019).
Ia mempertanyakan respons lambat dari pemerintah daerah setempat. Menurut Sigit, pemerintah baru bergerak setelah tanggul jebol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit mengeluhkan banjir yang terjadi di tempat tinggalnya tiap tanggul jebol. Selain kotor, bangkai-bangkai binatang juga terlihat di mana-mana.
"(Banyak) lumpur, ada bangkai-bangkai binatang juga jadi dibuat kotor juga," lanjutnya.
Ketua RW 04, Abdur Rasyid, mengatakan warga ketakutan terkait adanya banjir susulan jika hujan terjadi kembali.
"Ya resah memang, ketar-ketir tapi apa boleh buat sudah terjadi siklus alam seperti itu namun ya kita hanya memohon aja sambil berdoa," ujar Abdur.
Ia berharap pemerintah membuat tanggul permanen yang lebih kuat sehingga insiden serupa tak terulang.
"Harapan saya pengen dibuatkan sekaligus (tanggul) yang permanen yang bagus sekalian biar nggak terulang lagi seperti ini," kata Abdur.
Sebelumnya, tanggul sepanjang 30 meter di Perumahan Cahaya Kemang Permai, Jatikramat, Kota Bekasi, tampak jebol. Puing-puing tanggul berserakan di jalan.
Selain itu, lumpur berceceran di sekitar lokasi. Sisa tanggul juga tampak hampir roboh. Akses jalan pun tertutup dan tidak bisa dilalui pengendara mobil ataupun motor.
Hujan deras melanda wilayahnya kemarin sore, Rabu (4/12). Air Kali Cakung pun meluap sehingga tanggul jebol.
Akibatnya, banjir pun tak terelakkan. Tinggi air selutut orang dewasa hingga surut pada pukul 23.00 WIB, Rabu (4/12).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini