Mardani Soroti Isu 'Stateless', Politikus PDIP Bicara Kedekatan Mega-Prabowo

Mardani Soroti Isu 'Stateless', Politikus PDIP Bicara Kedekatan Mega-Prabowo

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 05 Des 2019 09:12 WIB
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto (Foto: Grandyos Zafna-detikcom)
Jakarta - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyoroti ucapan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputi soal menyelamatkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dari 'stateless' yang dianggap merendahkan derajat Prabowo. Menurut politikus PDIP, cerita itu disampaikan Megawati untuk menunjukkan kedekatan antara dirinya dan Prabowo.

"Itu menggambarkan hubungan keduanya amat dekat dan personal. Hingga rela turun tangan dan pasang badan saat sangat dibutuhkan Pak Prabowo padahal beliau menantu Pak Harto," kata Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari, Rabu (4/12/2019) malam.


Mardani Soroti Isu 'Stateless', Politikus PDIP Bicara Kedekatan Mega-PrabowoEva Kusuma (Foto: Pradito R Pertana/detikcom)

Eva mempertanyakan sisi mana dari cerita tersebut yang merendahkan Prabowo. Eva mengatakan Prabowo juga berterima kasih ke Megawati saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bu Mega hadir di saat yang krusial, merendahkannya di mana? Lagian Pak Prabowo amat berterima kasih kok. Coba kita di posisi Pak Prabowo Subianto deh jangan di posisi oposannya Bu Mega," ujar Eva.





Cerita Megawati Selamatkan Prabowo dari Stateless:



Politikus PDIP lainnya, Andreas Hugo Pareira, mengatakan bisa saja Prabowo merasa bangga diselamatkan oleh Megawati dari kondisi 'stateless'. Menurutnya, hal tersebut harus ditanyakan ke Prabowo.

"Pak Prabowo sendiri merasa seperti apa? Mungkin malah Pak Prabowo bangga karena beliau diselamatkan dari stateless oleh Ibu Mega yang waktu adalah Presiden RI," tutur Andreas.

Mardani Soroti Isu 'Stateless', Politikus PDIP Bicara Kedekatan Mega-PrabowoFoto: Andreas Hugo (Tsarina/detikcom)

Sebelumnya, Megawati yang kini menjabat Ketua Dewan Pengarah BPIP mengungkap cerita pulangnya Prabowo Subianto dari luar negeri ke Indonesia. Megawati mengatakan saat itu Prabowo keleleran atau 'telantar' tanpa negara.

"Karena apa? Kalau buat saya itu Pancasila saya, katanya musuh harus dirangkul. Lah kalau Prabowo dianggap musuh? Ya nggak saya suruh saya pulang, heh sana. Dulu saya ngambil beliau keleleran (telantar)," ujar Megawati, Selasa (3/12).

Presiden RI ke-5 itu lantas mengungkap cerita menyelamatkan Prabowo yang sedang berada di luar negeri. Dia marah kepada Menlu dan Panglima saat itu karena Prabowo dibiarkan stateless atau tak bernegara.

"Betul nggak mas? Saya marah sebagai Presiden, siapa yang membuang beliau stateless? Ini saya bukan cari nama. Tanya kepada beliau. Tidak. Saya marah pada menlu. Saya marah pada panglima. Apapun juga, beliau manusia Indonesia pula. Beri dia. Begitu itu tanggung jawab," ujar dia.

Cerita itu kemudian direspons Mardani. Dia menganggap apa yang disampaikan Megawati merendahkan derajat Prabowo. Bahkan dia menilai penanggung jawab imigrasi saat itu juga perlu menjelaskan soal kebenaran status stateless Prabowo. Anggota DPR ini mengatakan sesama elite tidak seharusnya membuat pernyataan yang menjatuhkan elite lain.

"Kalau di sini saya cuma menggarisbawahi, monggo Pak Prabowo bisa memberikan respons terhadap pernyataan Bu Megawati itu. Karena buat saya, pernyataan itu jadi kayak merendahkan derajat Pak Prabowo gitu," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12).
Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads