Jakarta - Amir Hasanudin dari DPP Front Pembela Islam (FPI) melaporkan KH Ahmad Muwafiq atau
Gus Muwafiq ke Bareskrim
Polri. Amir menyebut Gus Muwafiq dinilai menghina Nabi Muhammad SAW.
"Laporan ini ditujukan kepada Ahmad Muwafiq terkait dugaan penistaan agama. Sebagaimana masalah 165a KUHP yang sekiranya terjadi di daerah Purwodadi pada saat acara Maulid Nabi pada tanggal 6 November 2019," ujar pengacara Amir Hasanudin, Aziz Yanuar, di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun laporan itu bernomor LP/B/1017/XII/2019/Bareskrim atas nama pelapor Amir Hasanudin tertanggal 4 Desember 2019. Gus Muwafiq dituduh melanggar Pasal 156a UU KUHP.
Amir sendiri menuturkan laporannya tersebut terkait pernyataan Gus Muwafiq yang dipandang telah menghina Nabi Muhammad. Gus Muwafiq disebutnya saat itu menggunakan bahasa Jawa.
"Sebenarnya
statement itu kan bahasa Jawa, kita singkat saja Rasulullah SAW itu dikatakan dekil, nggak diurus, rembes. 'Rembes' itu kan kalau orang Jawa ya macam-macam, ada 'umbelan' dan sebagainya," ujar Amir.
Meskipun Gus Muwafiq telah menyampaikan permintaan maaf, Amir tetap tak terima. Menurut dia, sebagai umat Islam, dirinya tersinggung oleh ucapan Gus Muwafiq.
"Jadi kita sebagai orang Islam nggak terima hal itu, menghina Rasulullah SAW. Kita itu
pengen dapat syafaat dari beliau. Menghina seperti itu kami nggak terima sebagai orang Islam," katanya.
Gus Muwafiq sebelumnya telah mengklarifikasi soal tuduhan menghina Nabi Muhammad SAW. Gus Muwafiq menegaskan cinta kepada Rasulullah SAW.
"
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasululah?" kata Gus Muwafiq lewat video yang diterima
detikcom, Senin (2/12).
Muwafiq menjelaskan kalimat yang disorot dari ceramahnya itu disampaikannya saat di Purwodadi, Jawa Tengah. Muwafiq mengatakan dia sering mendapat pertanyaan dari generasi milenial.
"Akan tetapi, saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial hari ini selalu berdiskusi dengan saya tentang 2 hal tersebut. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu? Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini