Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor Dedi Syarif mengatakan ada 48 santri dari Pondok Pesantren Nurul Ilmi, Desa Bojong Baru, Bojonggede, Kabupaten Bogor, yang diduga kena hepatitis A. Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, lanjutnya, sebanyak 13 santri pria positif mengidap hepatitis A.
"Iya, (penyebab) karena kalau hepatitis itu, di tempat-tempat yang seperti pesantren, asrama, atau di tempat penampungan, yang memang dalam hal ini karena orang banyak ya, otomatis PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)-nya, kebersihan kurang terjaga," kata Dedi ketika dihubungi, Rabu (4/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kebiasaan para santri makan sepiring bersama, menggunakan alat minum beramai-ramai, dan kasur ditumpuk menjadi 1 setelah dipakai menjadi penyebab para santri terkena hepatitis A.
"Kalau kita masih bisa dilokalisir, tapi tetap kewaspadaan. Kami sudah buat surat edaran ke masyarakat untuk kewaspadaan dini. Untuk menjaga kebersihan lingkungan, untuk perilaku PHBS, gitu," ujarnya.
Dedi mengatakan kasus hepatitis A ini baru sekali terjadi atau pertama kalinya terjadi pada 2019. Dari kasus ini pun, lanjutnya, tidak ada yang meninggal.
"Tahun lalu, kalau tidak salah di asrama IPB, kasusnya di asrama. Jumlahnya lebih sedikit di IPB itu, 20-an ya, 20 orang," ungkap Dedi.
Halaman 2 dari 2