Rapat koordinasi digelar bersama kementerian Lembaga yang dikawal oleh Sekretariat Negara bertempat di Hotel Four Season, Jakarta Selatan (3/12/2019).
Plt. Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Yuliot mengatakan bahwa Kepala BKPM Bahlil Lahadalia serius menanggapi instruksi Presiden Jokowi. Dalam rapat koordinasi akan dibahas hal-hal seputar investasi, terutama Ease of Doing Business (EODB) yang memiliki dampak pada meningkatnya peran investor dalam negeri dan perbaikan iklim investasi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Di Balik Penurunan Pertumbuhan Ekonomi |
"Rapat koordinasi ini membahas agenda-agenda seputar investasi menanggapi dari instruksi Presiden kemarin, terutama yang akan menjadi salah satu topik penting dalam rakor ini adalah pembahasan untuk perbaikan kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB)," ujar Yuliot dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2019).
Koordinasi perbaikan kemudahan berusaha atau EODB pada 11 indikator menjadi penting dikarenakan peringkat EODB Indonesia tahun 2019-2020 masih berada di peringkat 73. Faktanya, dari 190 negara yang disurvei EODB 2020, 115 negara telah melakukan perbaikan. Fakta tersebut membuat pemerintah semakin bersemangat untuk mempercepat pergerakan mereka dalam usaha menaikkan peringkat dan kualitas EODB Indonesia.
![]() |
"Peringkat EODB 2020 Indonesia masih berada di posisi 73, sama seperti tahun 2019. Lebih rendah dari Vietnam di posisi 70, Malaysia di posisi 12, dan Singapura di posisi 2. Tugas kita masih panjang dan tentu tidak mudah, oleh karena itu BKPM akan menjawab arahan Presiden dengan bekerja cepat, tepat, dan menargetkan KPI yang jelas," tambahnya.
Baca juga: Luhut Pede Dolar AS Ditekan ke Rp 10.000 |
Sekretaris Utama BKPM RI, Andi Maulana menyebutkan bahwa rapat koordinasi ini juga dihadiri oleh sejumlah kementerian/lembaga seperti Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan Ham, Ditjen Pajak serta Ditjen Bea Cukai-Kemenkeu, Kementerian ATR/BPN, Otoritas Jasa Keuangan, Dirjen Cipta Karya-Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perdagangan, dan Pelindo II dan III sebagai stakeholder dari indikator-indikator yang menjadi bahasan dalam rapat ini.
"Dengan ini kami dari BKPM berharap dapat membuat rancangan rencana yang komprehensif dan matang, sehingga kami dapat mengakselerasi kinerja BKPM untuk mewujudkan Indonesia yang mudah untuk berusaha," tutup Andi.
Simak Video "BKPM Patok Harga Nikel Dalam Negeri US$ 30 Per Metrik Ton"
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini