"Mereka (polisi) siap menerima, akan tetapi ada salah satu syarat yang tadi kurang yakni terjemahan Bahasa Jawa. Itu tadi sudah kami koordinasi dengan penerjemah. Insyaallah besok jadi," kata pengacara Amir, Aziz Yanuar, di lobi Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).
"Karena ini bahasanya bukan Bahasa Indonesia, makanya harus ada terjemah seperti itu," imbuh Aziz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Besok kita tinggal nerima nomor LP-nya dan segala macem. Jadi tadi hanya kurang itu, tapi semua sudah diterima dan dicek, sudah oke, cuma terjemahannya aja," ujar Aziz.
Terkait sikap Gus Muwafiq yang sudah mengklarifikasi ceramahnya, Aziz mengapresiasi. Namun, menurut Aziz, Gus Muwafiq tak menarik kata-katanya.
"Saya lebih setuju dia mengklarifikasi ya, klarifikasi permohonan maaf misalnya dia membuat salah paham. Tapi dia tidak mencabut pernyataannya itu bahwa Nabi Muhammad itu sebagaimana hinaannya itu," ucap Aziz.
"Menurut kami, itu bukan bentuk yang sesungguhnya permintaan maaf. Justru itu menegaskan Gus Muwafiq benar menghina dengan kalimat itu," sambung Aziz.
Aziz kukuh akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Dia berharap hal ini akan menjadi pelajaran untuk pemuka agama agar tak sembarang berbicara.
"Iya jadi gini, kita tetap akan memproses. Bagaimana nanti pihak kepolisian terkait permintaan maaf itu. Jadi sebenarnya salah satu poin yang kita di sini adalah bahwa kita mengharapkan ke depannya baik itu kiai, ustaz, mubalig dan pemuka agama lainnya ya pejabat atau komedian, tolong hati-hatilah terkait dengan agama," tutur Aziz.
Gus Muwafiq sebelumnya telah mengklarifikasi soal tuduhan menghina Nabi Muhammad SAW. Gus Muwafiq menegaskan cinta kepada Rasulullah SAW.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa Indonesia yang begitu cinta sama Rasulullah, saya sangat mencintai Rasulullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin Rasululah?" kata Gus Muwafiq lewat video yang diterima detikcom, Senin (2/12).
Muwafiq menjelaskan kalimat yang disorot dari ceramahnya itu disampaikannya saat di Purwodadi, Jawa Tengah. Muwafiq mengatakan dia sering mendapat pertanyaan dari generasi milenial.
"Akan tetapi, saya sampaikan kemarin kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya adalah itulah tantangan kita hari ini. Bahwa milenial hari ini selalu berdiskusi dengan saya tentang 2 hal tersebut. Saya yakin dengan seyakin-yakinnya nur Muhammad itu memancarkan sinar. Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu? Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya," ujarnya.
Muwafiq lalu menjelaskan soal penggunaan kata 'rembes' dalam ceramahnya.
"Lantas kemudian terkait dengan kalimat 'rembes', 'rembes' itu dalam bahasa Jawa artinya 'punya umbel', tidak ada lain, bahasa saya 'rembes' itu umbelan itu, ini terkait juga dengan pertanyaan biasanya apakah anak yang ikut dengan kakeknya, ini kan bersih, karena kakek kan saking cintanya sama cucu sampai kadang cucunya apa-apa juga boleh. Hal itu saja yang sebenarnya," ucapnya.
Simak Video "Ramai Ceramah soal Masa Kecil Nabi, Gus Muwafiq Mengklarifikasi"
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini