"Sejauh ini baru tiga butir peluru berhasil dikeluarkan oleh tim dokter. Yang sudah Saat ini, kondisi orang utan Paguh pun sudah stabil," kata Pejabat Humas BBKSDA Sumut, Andoko Hidayat, Senin (2/12/2019).
Andoko menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kondisi orang utan tersebut. Tim dokter bakal mengeluarkan lagi peluru lainnya yang berada di tubuh orang utan tersebut jika memungkinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita lihat dulu kondisinya ke depan. Jika memungkinkan, tim dokter hewan akan mengeluarkannya lagi. Soalnya, dokter harus mengecek apakah peluru itu terlalu dalam atau tidak. Yang dikeluarkan ini, pelurunya tidak terlalu dalam," sebut Andoko.
Orang utan Paguh saat ini berada di di Stasiun Karantina Orang Utan Batu Mbelin Sibolangit yang dikelola YEL-SOCP bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut. Dia dievakuasi pada 20 November lalu oleh BKSDA Aceh melalui tim SKW II Subulussalam bersama YOSL-OIC, dari Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon Aceh Selatan, Provinsi Aceh.
Tonton video Nasib Orang Utan Kalimantan dalam Kepungan Asap:
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini