"Kami pasti akan menyelenggarakan Munas secara demokratis dan terbuka dalam pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam AD/ART di mana calon ketua umum harus mendapatkan dukungan 30% dari pemegang suara. Ketentuan tersebut jelas tercantum dalam AD/ART," ungkap Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin (2/2/2019).
Ace menegaskan, kepanitiaan munas sudah mengakomodir semua pihak berdasarkan hasil rapat pleno beberapa waktu lalu. Itu berarti, secara mekanisme pencalonan ketum sudah dilakukan sesuai AD/ART yang terbuka dan demokratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa realitasnya politiknya sekarang, sebagian besar DPD Partai Golkar Provinsi mendukung Pak Airlangga, tentu itu bukan berarti akan menutup caketum lainnya," kata Ace.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menyinggung kubu Bamsoet yang bermaksud membuat munas tandingan. Ace juga meminta pihak Bamsoet tak mencari-cari celah untuk mendelegitimasi munas.
"Kalau memang niat dari awal tidak memiliki keinginan untuk menjadikan Munas ini sebagai ajang untuk menyatukan diri dan menjaga soliditas, pasti di otaknya itu Munas tandingan," ucapnya.
"Jangan cari-cari celah untuk mendelegitimasi Munas Partai Golkar tahun 2019. Lebih baik tawarkan konsepnya Bamsoet untuk bangsa ini dan kemajuan Partai Golkar kalau memang tetap ingin maju sebagai Caketum," tambah Ace.
Dia pun meyakini pemegang hak suara tak akan dengan mudah dimobilisasi kubu Bamsoet untuk membuat munas tandingan. Ace mengajak pihak Bamsoet untuk menyambut munas dengan penuh kegembiraan.
Ace juga menjawab pernyataan Bamsoet yang menyinggung kemungkinan Golkar kembali pecah lantaran tudingan kepemimpinan intimidatif. Ia yakin partai berlambang pohon beringin itu tak akan pecah sebab kini Golkar solid dan kuat.
"Kenapa harus pecah? Semua komponen Partai Golkar kan justru menginginkan agar Partai Golkar solid dan kuat. Tidak ada alasannya untuk menyebut bahwa Partai Golkar akan pecah karena semua komponen Partai Golkar berkomitmen untuk menjadikan Munas sebagai ajang untuk bersatu dan solid," tegas Ace.
Sebelumnya diberitakan, Bamsoet menyinggung soal kepemimpinan intimidatif di partainya. Ini menurutnya bisa berdampak kepada pemerintah di mana seperti diketahui, Golkar merupakan salah satu partai pengusung Presiden Joko Widodo. Ia juga menyinggung soal 'Golkar pecah lagi'.
"Kepemimpinan intimidatif di tubuh partai harus segera dieliminasi. Golkar tidak boleh memberi beban atau masalah kepada pemerintah. Jika pasca Munas Partai Golkar masih pecah lagi, sama artinya itu memberi masalah kepada pemerintah. Sebab, pemerintah pada akhirnya hanya bisa mengakui satu DPP Partai Golkar. Tidak mungkin pemerintah atau Presiden dipaksa harus mendengarkan dua DPP Partai Golkar," kata Bamsoet.
Saksikan live streaming Munas Golkar, Selasa 3 Desember 2019 mulai pukul 19.00 WIB di detikcom.
Halaman 2 dari 2