"Tadi sudah diingatkan tadi ditegor disuruh agar turun. Sudah diturunkan berapa kali diangkat lagi, turun lagi, diangkat lagi," tutur Steering committee Reuni 212, Yusuf Martak ketika dimintai konfirmasi detikcom di lokasi, Senin (2/12/2019).
Yusuf memastikan orang yang membawa spanduk itu bukan bagian dari panitia. Dia melihat munculnya spanduk khilafah itu merupakan upaya suatu pihak untuk tampil beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayak orang ada pertunjukan musik. Ada orang yang sok-sok pengen naik ke atas panggung, joget. Gitu-gitulah. Kalau disikapinya normal, normal," sambungnya.
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menambahkan, sangat sulit bagi panitia untuk mendeteksi satu per satu apa saja bendera atau spanduk yang dibawa oleh peserta aksi.
Tonton juga video Bendera Tauhid-Merah Putih Raksasa Warnai Reuni 212:
"Ya itu kan mungkin dari sekian juta orang paling 2 orang yg memasukkan ke dalam tas. Kan tidak mungkin kita lihat satu per satu, tapi yang jelas kita sudah keluarkan maklumat. kita keluar kan aturan aksi hari ini bawa bendera Merah-Putih, bawa bendera ormas masing-masing dan betul-betul kita menjaga nilai-nilai kesatuan," kata Slamet.
"Jadi saya pikir itu kan sebagian kecil yang tidak bisa kita hindari, mungkin dibawa dengan tas kecil siapapun bisa. Tapi kita fokus pada isu yang kita angkat hari ini," sambungnya. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini