Ia juga optimistis Airlangga Hartarto akan kembali terpilih menjadi ketua umum pada Munas tersebut. Menurutnya, Airlangga sudah banyak mendapatkan dukungan kader.
"Wajar lah. Golkar memang partai besar. Makin tinggi pohon, makin banyak angin. Tapi Munas pada akhirnya akan damai dan demokratis. Airlangga Hartarto sudah mengantongi dukungan mayoritas. Dia akan terpilih kembali menjadi Ketum Golkar. Insyaallah," ujar Rizal, Minggu (1/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai kritikan yang dilontarkan oleh kubu Bamsoet, misalnya soal plt (pelaksana tugas) ketua di berbagai daerah, termasuk DKI Jakarta, ia menjawab dengan ringan.
"Kritik seperti itu dicari-cari. Plt itu bukan orang, tapi lembaga. Sejauh prosedur penetapannya sah, ya tidak ada masalah. Hak suaranya tidak berbeda dengan ketua definitif."
Lagi pula, kata Rizal, di DKI Jakarta pihaknya sudah mengadakan rapat pleno. "Dan hasilnya adalah dukungan bulat buat Airlangga. Keputusan inilah yang kami bawa ke Munas. Jadi tidak sembarangan, tetapi terlembaga. Bukan orang, tapi organisasi. Itu esensinya," ungkapnya.
Mengenai masa jabatan Plt yang berkepanjangan, Rizal berkata bahwa hal itu harus dilihat pada konteksnya.
"Saya ditunjuk menjadi Plt Ketua DKI pas saat kampanye pemilu akan dimulai. Konsentrasi kita ke sana, bukan kompetisi internal. Setelah pemilu kami rapat pleno, dan diputuskan bahwa Musda DKI akan diadakan pada 2020. Jadi urutannya bagus, Munas dulu dan setelah itu Musda," kata dia.
Yang penting, lanjut Rizal, semua keputusan tersebut bukan sesuatu yang subjektif, atau ide orang perorangan.
"Ia adalah keputusan organisasi yang bersifat kolektif kolegial. Itu yang perlu dimengerti," tegasnya.
Lebih lanjut Rizal Mallarangeng mengajak semua kader Golkar menyambut Munas nanti dalam suasana kegembiraan dan persahabatan.
"Kompetisi adalah hal yang biasa. Malah bagus, tapi ia harus menjadi proses yang membesarkan partai, bukan memecah-belah. Golkar partai besar, kita harus membuatnya lebih besar lagi bersama-sama," pungkas dia.
Simak Video "Munas Golkar Dijamin Tak Ada Ribut-ribut"
(prf/ega)