Ke Reuni 212 Pakai Duit Sendiri, Warga Kalbar Ini Pamer Isi Dompet

Heri dari Kalbar datang ke Reuni 212. (Yogi Ernes/detikcom)

Jakarta - Warga ini mengaku datang dari Kalimantan Barat ke Jakarta untuk mengikuti Reuni 212. Dia bahkan memamerkan isi dompet sebagai tanda bahwa dia datang bukan karena dibayar panitia Reuni 212, tapi atas kesadaran sendiri.

Warga Kalbar itu bernama Aum Heri (49). Dia menantikan kehadiran Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab di acara Reuni 212, Senin (2/12/2019) besok.

"Ya pasti Imam Besar Habib Rizieq Syihab," kata Heri soal sosok yang paling dinantikannya di acara besok. Dia berbicara di area Monas, Jakarta Pusat, Minggu (1/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lokasi ini, panggung-panggung sedang dipersiapkan. Heri adalah orang Bandung yang merantau ke Kalimantan Barat sejak 1991. Kini dia berangkat ke Jakarta seorang diri dengan biaya sendiri. Dia menunjukkan isi dompetnya.

"Tengok nih (menunjukkan isi dompetnya). Lihat nih, ini bukan riya ya saya. Ini bukti kalau semua yang datang di sini atas hati nurani saja. Ini (dompet) baru di sini aja, di hotel masih ada lagi," kata dia.

Ke Reuni 212 Pakai Duit Sendiri, Warga Kalbar Ini Pamer Isi Dompet

Heri dari Kalbar datang ke Reuni 212. (Yogi Ernes/detikcom)

Terlihat di dalam dompetnya, uang pecahan Rp 50 ribuan dan Rp 100 ribuan menumpuk di dalamnya. Ada pula kartu-kartu bank di dalam dompet itu. Dia ingin menunjukkan bahwa yang datang ke Reuni 212 bukanlah orang bayaran, melainkan sukarela datang atas kesadaran sendiri.

Ini bukan kali pertama dia menghadiri acara 212. Sebelumnya, dia juga menghadiri acara 212 di Jakarta. Dia yakin acara besok bakal aman.

"Dari 2017 saya sudah selalu hadir tiap pertemuan 212 ini. Saya mau bilang jangan dipojokkan terus Islam, ini aman dari 2017 saya datang," ujarnya.

Kembali ke harapannya untuk melihat Rizieq, bila Rizieq tidak datang maka setidaknya dia ingin melihat Ustad Abdul Somad. "Tapi yg paling saya favoritin selain Imam Besar Habib Rizieq Syihab, saya juga nungguin tausiah dari Tuan Guru Abdul Somad," kata dia.