Menilik hal ini, Grab Indonesia pun melakukan survey langsung kepada pengguna dan bukan pengguna untuk mengetahui bukti nyata dampak sosial yang dihadirkan oleh skuter listrik yang bernama GrabWheels ini.
Hasilnya, sebanyak 52% pengguna setuju bahwa GrabWheels telah mengurangi ketergantungan kendaraan bermotor. Sementara sebanyak 72% pengguna GrabWheels akan kembali menggunakan transportasi beremisi karbon bila tak tersedia alat transportasi pribadi seperti GrabWheels ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun 59% di antaranya, pengguna GrabWheels setuju akan meninggalkan kendaraan bermotor jika GrabWheels lebih banyak tersedia. Hal ini menunjukan moda kendaraan roda dua kecil ini memberikan manfaat yang baik bagi kebiasaan masyarakat di perkotaan.
Selain itu, hasil survey juga menunjukan moda transportasi hijau ini memberikan dampak ekonomi penyedia area parkir maupun pengguna GrabWheels itu sendiri. Sebanyak 85% responden juga setuju bahwa GrabWheels menciptakan peluang untuk memperoleh penghasilan tambahan dan 61% pengguna setuju bahwa GrabWheels membantu mengurangi biaya transportasi.
Sebagai informasi, survei bertajuk Opini Publik tentang GrabWheels ini dilakukan Grab pada 28 November 2019 kepada 3.107 responden, dengan 28% (858) orang di antaranya adalah pengguna GrabWheels dan 72% (2.249) adalah bukan pengguna GrabWheels.
GrabWheels sendiri pertama kali beroperasi di The Breeze, BSD City, Kabupaten Tangerang. GrabWheels ini mengusung konsep kendaraan yang ramah lingkungan dan jadi opsi transportasi untuk perorangan.
Skuter listrik berwarna hijau ini, dioperasikan untuk bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi pada jarak dekat, 4 sampai 5 kilometer terkhusus di perkotaan yang padat. (ujm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini