Adapun hal itu dilakukan karena secara aspek yuridis jabatan eksekutif seperti halnya presiden harus terbebas dari kejahatan seksual, narkoba, dan korupsi. Untuk itu, hal yang sama dirasa perlu diterapkan dalam syarat calon kepala daerah karena berada dalam posisi yang sama sebagai eksekutif.
Di Ibu Kota Jawa Tengah sendiri, Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom menegaskan jika aturan yang akan ditetapkan dalam Pemilihan Wali Kota Semarang 2020 akan merujuk pada PKPU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sendiri belum tahu apakah larangan eks napi korupsi itu akan diberlakukan atau tidak, karena itu nanti ada dalam PKPU pencalonan yang sepertinya akan ditetapkan minggu depan," lanjutnya.
Di sisi lain, Pengamat Hukum Anto Kustanto menganggap terlepas dari aturan yang akan ditetapkan nantinya, tetap harus ada aturan moral yang dijunjung.
"Secara hukum kita sebenarnya memandang equality before the law, namun untuk mendapatkan kedudukan yang sama tidak serta merta yang dipandang adalah person per person, harus ada rule of morality di atas itu, sehingga masyarakat bisa percaya terhadap sebuah figur yang akan dijadikan pemimpin," tegas Dosen Fakultas Hukum Universitas Wahid Hasyim tersebut.
Senada, Pengamat Pemerintah Universitas Diponegoro Fitriyah mengharapkan agar partai politik dapat berusaha memahami norma yang berlaku di masyarakat dalam mengusung calonnya.
"Jangan hanya soal syarat saja, tapi juga norma yang berlaku. Partai politik juga harus peka, karena kesempatan rakyat memilih dibatasi oleh pilihan partai, karena yang dipilih langsung adalah orang - orang yang dipilih oleh partai. Maka kemudian partai politik harusn menghargai norma-norma yang berlaku dalam masyarakat," tuturnya.
Hal yang sama juga diutarakan tokoh masyarakat Kota Semarang yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah, KH. M. In'ammuzzahidin.
Menurutnnya dengan tidak adanya calon eks koruptor di Pilwalkot Semarang 2020, maka bisa menjadi pembelajaran dalam menjaga karir politik dengan tidak melakukan korupsi.
"Maka harus cerdas dalam memilih siapa calon yang akan dipilih, kalau memang masih ada yang bersih kenapa harus tetap memilih yang secara hukum terbukti tersandung kasus korupsi," pesannya. (ujm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini