Arfah yang rumahnya di Jalan Handil Pudak RT 4, Guntung Papuyu, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, ini mengalami keguguran hingga janin berumur 3,5 bulan yang dikandungnya tak bisa tertolong. Sang suami mengatakan kondisi istrinya saat ini masih lemas.
"Tadi malam istri saya keguguran, sekarang kondisinya masih lemah dan harus diinfus," terang Mulkani (40), suami korban Arfah, saat ditemui di rumahnya, yang dikutip dari Antara, Kamis (28/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu istri saya ingin mandi. Setelah mendengar suara keras, dia kaget dan jatuh terduduk. Ketika itu belum merasakan sakit, bahkan masih sempat ikut membersihkan musala di seberang rumah yang pecah kaca-kacanya," beber Mulkani, yang juga ketua RT setempat.
Dia menjelaskan istrinya baru merasakan sakit di bagian perut ketika malam hari, tepatnya setelah salat Magrib. Setelah berbaring dan menahan nyeri, akhirnya sekitar pukul 20.00 Wita Arfah mengalami pendarahan.
"Saya panggil bidan kampung untuk membantu dan dipastikan istri saya keguguran," jelasnya.
Simak Video "Maju ke Pilgub Kalsel, Denny Indrayana Incar Dukungan PKB-PAN-PPP"
Mulkani pun mengaku tak berani membawa istrinya ke rumah sakit lantaran tak punya biaya. Begitu pun kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dipegangnya, sudah lebih dari satu tahun tak dibayar iurannya.
"Kata bidan kalau darahnya terus keluar dan habis itu aman. Namun dikhawatirkan jika ada yang bersisa di dalam perut, itu yang berbahaya. Makanya harus ke rumah sakit saran bidan," jelasnyanya.
Mulkani hanya berharap ada pihak yang bisa membantu agar istrinya bisa secepatnya dirawat ke rumah sakit. Polisi sendiri, ungkap dia, sudah mendata ke rumah dan menyatakan bertanggung jawab, namun belum ada kepastian untuk tindak lanjutnya.
Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan melakukan disposal di area lahan kosong di Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar pada Rabu (27/11) siang sekitar pukul 15.00 WITA. Efek dari ledakan begitu keras membuat warga terkejut yang diiringi pecahnya kaca-kaca bangunan rumah, musala, hingga sekolah dengan radius 3-5 kilometer.
Halaman 2 dari 2