"Persiapannya inikan persiapan materi munas, ya persiapan materi munas tadi sudah disiapkan dan semuanya sudah diselesaikan jadi tinggal di forum munas nanti dibahas," ujar Airlangga seusai pleno di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pleno tadi kan kita pertama mendengarkan laporan dari ketua penyelenggara, kemudian mendengarkan laporan dari steering committee dan yang ketiga mendengarkan paparan sekaligus laporan dari ketua panitia pelaksananya," kata Lodewijk.
Lodewijk menyebut pleno juga diwarnai perdebatan. Perdebatan itu, kata dia, mengenai mekanisme pemilihan ketua umum.
"Iya memang terjadi perdebatan mengenai pasal-pasal dari AD/ART itu berbeda. Mereka salah menjabarkan AD/ART bahwa mekanisme pemilihan ketua umum Partai Golkar ada tiga, penjaringan, pencalonan, baru pemilihan," katanya.
Lodewijk menyebut pemilihan ketua umum pada munas nanti tetap merujuk pada AD/ART. Menurutnya, ketiga tahapan itu harus dilewati dan tidak bisa diubah karena sudah sesuai amanat AD/ART.
"Padahal di AD/ART diatur, bagaimana proses penjaringan, ada ketentuannya, bagaimana pencalonannya, ada ketentuannya, bagaimana pemilihannya, ada ketentuannya. Jadi tahapan itu harus dilewati satu per satu baru loncat ke pemilihan," ujar Lodewijk.
"Kalau tahapan yang tiga itu tidak bisa diubah, karena itu sudah amanat AD/ART, kecuali nanti kita ubah lagi AD/ART tapi kan kita nggak seperti itu dan itulah Partai Golkar prosesnya seperti itu. Bukan hanya DPP, sampai tingkat desa pun seperti ini," lanjutnya.
Munas Golkar rencananya digelar 4-6 Desember 2019 di Jakarta. Melchias Markus Mekeng disepakati menjadi ketua panitia munas.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini