"Hari ini, jumlah pengungsi bertambah. Sekarang jadi 580 orang," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kabupaten Solok Selatan Rusdi Harmen kepada detikcom di posko utama tanggap darurat di Kantor Camat Sungai Pagu, Rabu (27/11/2019).
Menurut Rusdi, pengungsi bertambah karena banyak warga yang enggan mendiami rumahnya lantaran sudah tak layak huni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim gabungan masih berusaha membersihkan material longsor dari jalanan untuk mencapai daerah yang masih belum berhasil diakses," jelas dia.
Simak Video "9 Nagari di Solok Selatan Porak-poranda Akibat Banjir Bandang"
Dia menerangkan beberapa jorong atau kampung sama sekali belum bisa disentuh. Antara lain Jorong Manggih, yang posisinya berdekatan dengan Jorong Sapan Salak, yang juga sedang dalam proses pembersihan.
Lewat video udara, kedua kampung ini terlihat tidak berbentuk lagi karena dipenuhi material kayu-kayu berukuran besar dan sedang hingga bebatuan.
"Banyak warga yang masih belum bisa keluar dari (Jorong) Manggih, karena kesulitan medan," katanya lagi.
Banjir bandang terjadi pada Senin, 25 November 2019, malam hari. Banjir bandang melanda 9 nagari di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Solok Selatan.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, tapi sejumlah fasilitas umum, seperti jembatan, rusak dan puluhan rumah tak lagi bisa ditinggali. Beberapa kampung juga terisolasi karena akses yang tertutup longsor.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini