Bagi jemaah haji dan umrah, mengunjungi Masjid Quba di Madinah dan sholat 2 rakaat di dalamnya sepertinya tak boleh dilewatkan. Tempat ini sangat spesial dan bersejarah sebab masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat hijrah dari Makkah ke Madinah. Letaknya di pinggir kota Madinah, kurang lebih 3 kilometer arah selatan Masjid Nabawi.
Syahdan, dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah, Rasulullah dan para sahabat singgah di Quba selama empat hari. Sebagai pertanda bahwa agama Islam ada di sini, Rasulullah kemudian memerintahkan para sahabat membangun masjid untuk sholat berjemaah.
![]() |
Tak hanya memerintahkan, Rasulullah SAW juga ikut terlibat dalam proses pembangunannya. Bahkan Rasulullah sampai terkena debu dan berkeringat.
Ustaz Feri Firmansyah, pembimbing umrah dari PT Manajemen Mihrab Qalbi mengatakan, Rasulullah SAW sangat mencintai Masjid Quba. Saat berada di Madinah dan telah dibangun Masjid Nabawi, Rasulullah SAW tak melupakan Masjid Quba. Bahkan mininal satu pekan sekali Rasulullah berkunjung ke Masjid Quba. "Beliau (Rasulullah SAW) kadang naik unta atau berjalan kaki ke Masjid Quba," kata Ustaz Feri.
Mengunjungi Masjid Quba dan sholat sunnah di dalamnya memiliki keutamaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmidzi disebutkan bahwa sholat dua rakaat di Masjid Quba, pahalanya sama dengan ibadah umrah.
"Rasulullah bersabda, barang siapa yang bersuci dari rumahnya, kemudian datang ke Masjid Quba, lalu shalat dua rakaat, maka pahalanya sama seperti orang umrah," kata Ustaz Feri.
Menurut Ustaz Feri, Masjid Quba dibangun atas dasar takwa. Ini seperti difirmankan Allah SWT dalam Alquran surah At-Taubah ayat 108 yang artinya:
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Arab-Latin: Lā taqum fīhi abadā, lamasjidun ussisa 'alat-taqwā min awwali yaumin aḥaqqu an taqụma fīh, fīhi rijāluy yuḥibbụna ay yataṭahharụ, wallāhu yuḥibbul-muṭṭahhirīn
Artinya: Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (Mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.
Masjid Quba telah mengalami beberapa kali rerenovasi. Namun nuansa tradisional dalam arsitekturnya tetap dipertahankan. Masjid ini memiliki enam kubah besar, masing-masing berdiameter 12 meter dan 56 kubah kecil berdiameter enam meter.
Bagi jamaah haji dan umrah yang singgah di Masjid Quba, petugas sudah menyediakan air zamzam. Untuk jemaah dari Indonesia disediakan juga buku bimbingan haji dan umrah berbahasa Indonesia.
Selesai sholat, jemaah dapat berbelanja. Banyak pedagang menjajakan dagangannya seperti kurma, minyak zaitun, buah tin, dan peci dengan harga beragam. Jika tak ada uang Riyal, tak usah khawatir karena di sini hampir semua pedagang menerima mata uang rupiah dan bisa berbahasa Indonesia.