Hal itu disampaikan dalam rapat kerja bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, di ruang rapat Komisi V, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2019). Desakan mulanya disampaikan anggota Komisi V F-PDIP Bambang Suryadi mencecar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.
"Saya berharap ini tadi ada jawaban, pertama terkait pada RDP yang lalu soal hak-hak ahli waris yang masih nyangkut, ada beberapa, tapi tidak satupun ada jawaban soal itu," kata Bambang.
Bambang juga meminta ada ketegasan sikap dari KNKT dan Kemenhub soal larangan terbang bagi pesawat jenis Boeing 737-MAX. Bambang tak ingin ada kejadian kecelakaan serupa yang memakan korban.
"Memang mungkin profilnya Ketua KNKT yang low profile, saya terkesan bahwa Bapak ini menjadi marketingnya Boeing. Ada dua memang, yang pertama human error dari penjelasan Bapak tadi, kedua ada yang cacat produksi. Balik lagi Boeing kalau tidak salah 50 pesawat dari segala penerbangan ini mengalami keretakan. Ini dari Boeing juga," tegur Bambang.
"Ada ketegasan saja gitu. Dulu Kemenhub sudah untuk sementara Boeing 737 MAX-8 dikandangin sementara untuk tidak terbang, dan akhirnya diperbolehkan kembali. Apa kita harus nunggu lagi, ngorbanin manusia ini, untuk kecelakaan berikutnya?" lanjut dia.