"Letaknya maulid di dalamkan supaya kita tidak melupakan sejarah, jadi sudah dirintis masalah sejarah semenjak Nabi Allah Ibrahim," ujar Habib Luthfi di halaman Masjid Jami' Baturrahman, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (23/11/2019).
Habib Luthfi mengatakan, Nabi Muhammad SAW tidak hanya mencontohkan bagaimana caranya membangun peradaban masyarakat. Namun, menurutnya Nabi Muhammad juga mengajarkan tentang nasionalisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habib Luthfi Temui Menko Polhukam, Bahas Pertentangan Primordialisme:
Habib Luthfi mengatakan kecintaan Nabi Muhammad pada Negara Arab merupakan contoh ajaran nabi terhadap nasionalisme. Sehingga menurutnya, warga Indonesia perlu mencontoh kecintaan terhadap Tanah Airnya.
"Kecintaan kepada dunia Arab, saya adalah bangsa Arab. Status kebangsaan Rasullulah dengan tegas memberikan contoh pada kita semua saya adalah bangsa Indonesia," ujar Habib Luthfi.
Habib Luthfi menyebut bila memiliki rasa nasionalisme, namun tidak mengetahui sejarah maka hal tersebut tidak baik. Menurutnya, muslim yang kuat merupakan muslim yang tidak melupakan sejarah.
"Nasionalisme kita tidak tahu sejarah ngambang, kalau kita ingin menjadi muslim yang kuat jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Baru kita memiliki kepada umat ini, pada bangsa ini, kasih sayang ini, pada umat karena kita tau sejarah," tutur ulama yang kerap bicara soal persatuan dan kebangsaan ini.
Halaman 2 dari 2