"Saya dengan penuh rasa rendah diri mohon maaf oleh rekan-rekan serumpun di Indonesia, saya mohon maaf karena tragedi yang berlaku pada beberapa hari lepas, kami telah mendapat pengesahan bahwa case (peristiwa) pemukulan dan tragedi itu tidak berlaku di Bukit Jalil atau semasa perlawanan (pertandingan) bola sepak," kata Saddiq, Sabtu (23/11/2019).
Saddiq mengatakan, dari informasi yang dia dapat, insiden pengeroyokan itu terjadi pada pukul 03.00 waktu setempat. Lokasinya, lanjut Saddiq, berjarak 20 km dari Stadiun Bukit Jalil, Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengimbau kepada korban pengeroyokan untuk tampil ke publik guna memperlancar proses penyelidikan. Dia mengatakan, negaranya menjamin keadilan untuk seluruh wisatawan maupun warganya.
"Kami memohon supaya rekan-rekan yang khususnya dipukul untuk tampil ke hadapan untuk membantu siasatan (penyelidikan) ini. Kami ingin memastikan bahwa keadilan akan datang tidak kira bagi warga Malaysia atau Indonesia ini adalah tanggung jawab kami," jelasnya.
Pernyataan Saddiq ini disampaikan melalui akun media sosial Twitternya. Dia menyampaikan permohonan maaf melalui video berdurasi 1 menit dan sebuah cuitan. Dia mengatakan pelaku pasti akan diseret ke pengadilan.
"Saya memohon maaf. Setakat ini, kami masih perlukan semua pihak untuk bantu siasatan yang sedang dijalankan. Saya akan pastikan keadilan milik semua, tidak kira dari Malaysia atau Indonesia. Saya akan pastikan pesalah diheret ke muka pengadilan (Saya minta maaf sampai saat ini, kami masih membutuhkan semua pihak untuk membantu dalam penyelidikan. Saya akan memastikan semua orang memiliki keadilan, terlepas dari Malaysia atau Indonesia. Saya akan memastikan pelakunya diseret ke pengadilan)," cuit Saddiq. (idn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini