"Karena generasi milenial ini adalah aset bangsa yang harus memiliki pemahaman, harus memiliki pengetahuan, dan harus memiliki kesadaran untuk menjaga sumber daya yang dimiliki, menjaga alam yang kita punya sehingga tidak mengalami kerusakan atau bahkan mengalami kepunahan," kata Kepala BKSDA Jakarta Ahmad Munawir di Lapangan Banteng, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Munawir menyampaikan, keberadaan mangrove memiliki manfaat yang beragam. Beberapa di antaranya adalah sebagai penahan abrasi dan sebagai habitat satwa di sekitar mangrove.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Munawir menuturkan, mangrove bisa difungsikan sebagai penyaring air atau menyaring sampah ke laut, termasuk jadi habitat ikan untuk berkembang biak.
"Terakhir adalah fungsi pemijahan. Hampir 70-80 persen yang kita konsumsi itu bertelurnya sama berbiaknya di hutan mangrove. Nanti kalau dia sudah bertelur, berbiak, sudah agak besar, baru dia ke laut. Jadi begitu pentingnya mangrove ini jadi mestinya kita tidak merusaknya," sambung Munawir.
Munawir kemudian menjelaskan kondisi hutan mangrove di Jakarta yang terus-menerus tergerus oleh pembangunan kota. Dari data yang dia dapat, luas hutan mangrove di Jakarta sekitar 1.260 hektare. Namun, seiring dengan perkembangan, lahan tersebut berkurang menjadi 350 hektare.
"Itu digunakan untuk pembangunan, kayak tol itu, terus ada pembangunan perumahan, pembangunan gedung, dan lain-lain," jelasnya.
Munawir berharap kegiatan ini dapat memberi pemahaman kepada masyarakat, khususnya kalangan milenial, untuk menjaga ekosistem mangrove.
"Makanya yang tersisa inilah yang harus dipertahankan, harus lestarikan. Karena manfaatnya tadi. Itu yang selalu kita ini gencarkan supaya adek-adek milenial ini memahami salah satu ekosistem penting," tutur Munawir.
Halaman 2 dari 2