SMP Mardi Yuana Diancam Bom
Rabu, 16 Nov 2005 16:12 WIB
Jakarta - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mardi Yuana, Depok, Jawa Barat diancam bom. Namun setelah dilakukan penyisiran, polisi tidak menemukan adanya benda yang mencurigakan. Lokasi sekolah pun dinyatakan steril."Tadi pagi jam 09.55 WIB ada telepon dari seseorang yang mengancam akan mengebom sekolah tersebut," kata Kapolsek Pancoran Mas AKP Yusmanto kepada detikcom, Rabu (16/11/2005).Dijelaskannya, setelah menerima telepon tersebut kepala sekolah langsung menghubungi Polsek Pancoran Mas yang selanjutnya meminta tim Gegana Brimob untuk melakukan penyisiran. "Sekitar pukul 13.45 WIB, penyisiran selesai dan kita nyatakan steril, karena kita tidak menemukan benda yang mencurigakan," kata Yusmanto.Sekolah Mardi Yuana merupakan gabungan dari TK hingga SMA. Siswa TK tercatat sebanyak 260 siswa, SD sebanyak 1.050 siswa, SMP sebanyak 540 siswa, dan SMA 540 siswa. Akibat anacaman bom itu, seluruh siswa dipulangkan lebih awal. Yusmanto menceritakan, sekitar pukul 09.55 WIB telepon di ruang tata usaha SMP Mardi Yuana di Jalan Cempaka, Depok berdering. Ganggang telepon pun langsung diangkat oleh seorang petugas sekolah bernama Maria Gureti. Tak dinyana, seorang penelepon yang bersuara laki-laki itu langsung mengancam akan meledakan bom setelah memastikan nomor telepon yang dihubungi adalah SMP Mardi Yuana."Seperti layaknya penelepon. Dia bilang halo dan tanya apa benar ini SMP Mardi Yuana. Setelah dijawab benar, orang itu langsung menyatakan akan meledakan bom dan telepon segera ditutup," kata Kapolres.Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sejauh ini pihak Polsek Pancoran Mas masih menempatkan dua orang petugasnya untuk menjaga sekolah tersebut. "Kita masih lakukan pengamanan terbuka. Di sana kita tempatkan dua orang, sisanya mobile. Jadi pengamanan terus dilakukan," terang Yusmanto.
(san/)