"Jadi air semen yang membeku akhirnya membatu. (Besarnya) seukuran saluran, penuh. Karena (endapan) tercampur dengan sedimen ya mengganggu jalannya lalu lintas air. Jadi air terhambat karena adanya endapan itu," kata petugas Satgas Sudin SDA Jaksel, Mawih Sapma, saat ditemui di Jalan Panglima Polim 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2019).
Dia mengatakan endapan tersebut ditemukan di sepanjang Jl Panglima Polim sejak seminggu lalu. Dia mengatakan endapan tersebut memiliki panjang sekitar 10 meter dan tebal mencapai 50 cm. Hingga hari ini, endapan tersebut masih ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan baru menemukan endapan di lokasi tersebut, namun dia bersama petugas lainnya akan menelusuri ada-tidaknya endapan semen di lokasi lain. Diduga endapan ini sisa dari proyek-proyek pembangunan seperti MRT atau trotoar.
"Kemungkinan ya imbas dari proyek. Mungkin di antaranya ini MRT dan trotoar pedestrian," ujarnya.
![]() |
"Kemungkinan kalau yang ada di sisi-sisinya ada proyek itu biasanya ada. Proyek (jalur) pedestrian maupun rumah tinggal, toko-toko biasanya ada. Cuman masalah volumenya aja. Kebetulan di sini lagi banyak," sambungnya.
Simak Video "Atasi Karhutla, TNI-Polri Hingga BPBD Banjarbaru Bikin Saluran Air"
Saat ini petugas sedang menyedot air di saluran sehingga endapan semen bisa dibersihkan. Dia meminta agar upaya pencegahan banjir dilakukan bersama-sama.
"Untuk masyarakat ya terutama tolong dijaga lingkungannya, salurannya. Jangan membuang sampah sembarangan. Terfokus untuk pengelola proyek-proyek, tolong dijaga sisa-sisa pembersihan itu jangan sampai dimasukin ke saluran supaya jangan tersumbat," ungkap Mawih.
Endapan ini dibersihkan agar aliran dapat kembali mengalir dengan lancar. Pasukan biru bergerak cepat karena sebentar lagi akan memasuki musim hujan.
"Endapan itu mengganggu saluran, mampet. Ini ada penyumbatan saluran makanya harus diangkut. Ini jaga-jaga buat musim hujan ini. Jadi sekarang harus dirapikan dulu. Jadi kalau masih begitu, nanti hujan udah lebat-lebatnya bisa banjir," kata Operating Zetting Comby Sudin SDA Jaksel, Djunaedi, di lokasi yang sama.
Halaman 2 dari 2