Sukmawati Berharap Polisi Ungkap Pengedit Video

Sukmawati Berharap Polisi Ungkap Pengedit Video

Hanif Mustafad - detikNews
Jumat, 22 Nov 2019 18:29 WIB
Sukmawati (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta - Sukmawati Soekarnoputri berharap pihak kepolisian dapat mengungkap pelaku pengeditan dan pengubahan kalimat dalam video yang menampilkan dia ceramah seolah-olah membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden Sukarno. Ia menduga ada sejumlah pihak yang sengaja menyudutkan dia secara hukum dengan tudingan melakukan penistaan terhadap nabi dan Islam.

"Polisi harus memproses siapa itu orang jahat, orang jail di belakang editan dan pengubahan kalimat," kata Sukmawati kepada detikcom.

Ia menyatakan tidak akan meminta maaf seperti kasus puisi 'Ibu Indonesia' yang menimpanya pada 2018 lalu. Sukmawati mengaku kala itu meminta maaf atas saran Menteri Agama. "Tapi kali ini saya tidak akan (minta maaf) karena saya merasa dijailin untuk dinistakan lagi. Seolah-olah saya yang mudah sekali menistakan orang-orang suci (nabi)," tambahnya.

Sukmawati justru merasa jadi korban atas viralnya video ceramah yang seolah menistakan Nabi Muhammad dan agama Islam. Ia menyayangkan komentar sejumlah tokoh yang cenderung langsung menghakimi hanya berdasarkan cuplikan video di media sosial. Padahal lontaran yang beredar itu ada latar belakang dan konteks seperti di rekaman dengan durasi yang lebih panjang.

"Mana mungkin saya menghina, menista Nabi dan Islam. Saya cinta Rasul gitu lo," kata anak keempat Presiden RI pertama, Ir Sukarno, itu kepada Tim Blak-blakan detik.com.

Beberapa pihak telah melaporkan Sukmawati ke polisi karena dianggap telah menista Nabi dan Islam. Tudingan itu berawal dari video yang beredar di media sosial sejak beberapa hari lalu. Di situ Sukmawati terekam berbicara kepada hadirin, "Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad atau Insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia?"

Rekaman video itu berasal dari diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme', Senin (11/11/2019). Forum diskus dalam rangka Hari Pahlawan itu digelar Divisi Mabes Polri dengan pembicara antara lain dari BNPT, NU, dan sebuah perguruan tinggi.

Dalam forum itu, Sukmawati berbicara sekitar 17 menit. Sebelum menyinggung soal Nabi Muhammad dan Sukarno, dia menyitir sebuah informasi bahwa dalam perekrutan para calon teroris biasa ditanyakan soal mana yang lebih baik antara Pancasila dan Alquran.



Simak Video "Korlabi Desak MUI Keluarkan Fatwa soal Kasus Sukmawati"


[Gambas:Video 20detik] (jat/jat)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads