Penjelasan itu disampaikan Somad dalam akun Instagram-nya, @ustadzabdulsomad_official, seperti dilihat detikcom, Jumat (22/11/2019). Menurut Somad, ada sejumlah kalangan yang mengharamkan catur jika permainan itu melalaikan ibadah salat.
"1. Menurut Imam an-Nawawi dari kalangan mazhab Syafi'i: Main catur itu makruh. (Tapi jika melalaikan salat, jadi haram). Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad: haram. Imam Malik: catur lebih jelek dari dadu, karena lebih melalaikan. (Sumber: Syarh Shahih Muslim: juz 15, hal 15)," tulis Somad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Somad menjelaskan, para ulama berbeda pendapat mengenai hukum bermain catur. Sebagian ulama membolehkan bermain catur dengan sejumlah syarat.
"2. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani berkata: Ulama ikhtilaf tentang hukum main catur. Sebagian mereka membolehkan, karena membantu strategi perang. Di antara mereka Imam Sa'id ibn Jubair dan Sya'bi, tapi syaratnya tiga: A. Tidak judi, B. Tidak melalaikan waktu salat, C. Menjaga lisan dari kata-kata buruk," ujar Somad.
"Menurut Imam Syafi'i Makruh tanzih. Menurut sekelompok ulama: haram, seperti dadu. Sumber: Fatwa-Fatwa al-Azhar. Mufti: Syaikh 'Athiyyah Shaqar," sambung Somad.
Simak Video "Ceramah UAS Haramkan Catur Ternyata Video Lama"
Penjelasan ini ditulis Somad dalam perjalanan setelah mengisi tausiah di Bogor menuju bandara ke Muara Bungo Jambi. Somad menegaskan enggan menanggapi persoalan yang sia-sia.
"Saya tidak sempat meladeni hal sia-sia. Tapi ini masalah ilmu dan akhlak. Saya menjawab lengkap seperti jawaban guru-guru saya," imbuh Somad.
Diketahui, belakangan ini ramai dibahas mengenai hukum bermain catur. Dalam ceramahnya, UAS menyetujui bahwa catur adalah permainan yang mubazir waktu.
"Taz, boleh nggak mau main domino? Nah dalam mazhab Hanafi mengharamkan dadu dan catur, itu menghabiskan waktu," ungkap UAS dalam channel YouTube Teman Ngaji.
"Masa olahraga tapi bengong sampai tiga jam, aduh, mau persatuan catur nanti marah sama sayaterserahlah," sambung UstazSomad.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini