Kepala Dinkes Depok Novarita mengatakan pengambilan serum darah tersebut sudah dilakukan pada Senin (18/11). Siswa dan guru di SMPN 20 Depok itu mengeluh demam, nyeri ulu hati, pusing, hingga mengeluarkan cairan tubuh berwrana kuning pekat
"Sudah kami lakukan bersama tenaga kesehatan untuk pengambilan serum darah siswa dan guru yang mengalami gangguan kesehatan tersebut," kata Novarita seperti dilansir Antara, Jumat (22/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan seluruh sampel darah itu saat ini dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Saat ini seluruh guru dan siswa sedang menunggu hasil laboratorium.
"Saat ini kami masih menunggu hasil dari BLK Provinsi Jawa Barat. Karena seluruh sampel yang diambil dikirimkan langsung ke sana," katanya.
Tak hanya diambil sampel arah, Dinkes, kata Novarita, juga mengambil sampel air bersih dan air minum di sekitar lokasi sekolah. Saat ini orang tua murid sekolah di Depok juga sedang mengikuti penyuluhan-penyuluhan tentang kebersihan agar anak tidak terserang hepatitis A.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyebut ada 72 kasus hepatitis A di Depok, Jawa Barat. Tiga orang di antaranya dirawat inap di rumah sakit.
Dari 72 kasus, Terawan membenarkan salah satu lokasi yang terjangkit adalah di SMPN 20 Pancoran Mas, Depok. Jajarannya sudah turun ke lokasi kejadian.
"Di SMP Negeri 20 Kecamatan Pancoran Mas, Depok, dilaporkan hasil klarifikasi ke pengelola program hepatitis dan penyakit infeksi saluran kencing, Dinkes Depok didapatkan keterangan bahwa kejadian tersebut benar. Jadi benar setelah diklarifikasi," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
Puluhan Siswa di Depok Terjangkit Hepatitis A, Menkes Bergerak:
(zap/abw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini