"Memang sepantasnya dikembalikan jadi lapangan hijau terbuka karena dianggap itu herritage kan. Memang sebaiknya seperti itu, kita dukung itu Pemko Medan supaya melakukan pembongkaran," kata Ihwan Ritonga, Kamis (21/11/2019).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia jualan itu kita bisa cari solusi. Kita bisa cari tempat, bangun herritage lain. Artinya (Lapangan Merdeka) Medan mau kita kembalikan ke awalnya. Memang udah betul, tapi bisa saja ada di satu tempat kita bangun kembali. Kan bisa saja kita buat di Kota Tua di Kesawan, kan banyak gedung-gedung belum produktif, belum terpakai," ucapnya.
Politikus Gerindra ini juga mewanti-wanti agar Pemko Medan tak memberi izin pembangunan gedung baru di Lapangan Merdeka jika Merdeka Walk dibongkar. Tak cuma Merdeka Walk, Ihwan juga menyarankan bangunan tempat penjual buku bekas di Lapangan Merdeka dibongkar dan dicari tempat baru bagi para pedagang.
"Harus jadi lahan terbuka hijau. Jangan lagi ada bangunan-bangunan di situ. Kita kembalikan ke sejarahnya. Kita lihat juga pedagang buku nggak mau jualan di sana, hanya sebagian kecil. Tapi, bukan berarti asal bongkar. Kita cari solusi di mana ditempatkan mereka yang lebih bagus sehingga tetap bisa berjualan buku," jelas Ihwan.
Edy Rahmayadi sebelumnya mendesak agar Lapangan Merdeka, Medan, dikembalikan fungsinya seperti semula. Gubsu Edy ingin Merdeka Walk yang jadi pusat jajanan 'disingkirkan' dari Lapangan Merdeka.
"Itu nanti, tak ada lagi Merdeka Walk itu di situ," kata Edy di hadapan peserta FGD Rencana Program Pengembangan Jalan Metropolitan Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo) di Hotel Arya Duta, Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan, Rabu (20/11).
Penataan Lapangan Merdeka, sambung Edy, merupakan bagian dari pengembangan program Mebidangro yang digagas saat ini. Termasuk di antaranya penataan transportasi dan pembangunan berbagai sarana. (haf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini