"Saya sarankan, Pak Kapolda (Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto) jangan berlebihan. Kalau cuma gara-gara latihan memanah dan berkuda, jangan gara-gara latihan, semua orang itu sebut teroris. Itu kasihan orang yang mau latihan olahraga," kata Aboe Bakar saat sesi tanya-jawab dalam rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Idham Azis di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
"Jadi maksud saya jangan digeneralisasi bahwa sesungguhnya olahraga berkuda dan memanah bagian dari leluhur kita," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Aboe Bakar pun meminta Kapolri Idham Azis beserta jajarannya meneliti betul orang-orang yang terlibat tindakan terorisme, bukan hanya berdasarkan latihan berkuda dan memanah. Selain itu, dia meminta polisi menghilangkan stigma tersebut.
"Jadi janganlah ada stigma yang menyatakan bahwa kalau jajaran Bapak lo, bukan Bapak yang saya maksud, menyatakan bahwa olahraga itu bagian daripada teroris, jadi waswas teman-teman kita," kata Aboe Bakar.
Di sisi lain, politikus PKS itu mengapresiasi kinerja Polri yang berhasil mengungkap jaringan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. "Lalu kita mengutuk keras tindakan-tindakan dalam hal-hal terorisme. Saya dengar, infonya, pas kejadian tersebut, 71 orang ditangkap dugaan teroris," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan para tersangka terkait bom bunuh diri di Polrestabes Medan sempat melakukan pelatihan di Tanah Karo, Sumut. Hal ini disampaikan saat kepolisian sudah menangkap 23 orang terkait bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
"Karena dari racikan bahan peledak dan temuan bahan-bahan yang kita temukan di beberapa TKP. Kemudian mereka juga ada senpi rakitan, senjata tajam, panah, kemudian senapan angin. Dan sebelumnya mereka ada latihan juga, latihan di daerah Tanah Karo. Artinya, mereka memang berlatih," kata Agus di RS Bhayangkara Medan, seperti dilansir Antara, Senin (18/11).
Agus kemudian meminta masyarakat berinovasi dan kreatif karena bangsa ini dihadapkan pada persaingan global yang membutuhkan kualitas sumber daya manusia.
"Jadi jangan dibalikkan ke zaman batu. Ini zaman nggak bisa berhenti, teknologi berkembang setiap saat, kemajuannya bisa per hari bisa berubah, bisa berkembang," ujarnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini