Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel Kombes Muhammad Anis Prasetyo mengatakan dua tim jibom akan dibantu Tim Laboratorium Forensik.
"Namun karena sudah malam, maka penindakan akan dilakukan besok pagi, terlalu rawan jika dilakukan sekarang," kata Anis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anis juga meminta lokasi disterilkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. "Malam ini kita status quo aja, jangan ada yang masuk atau terlalu dekat dengan lokasi ledakan," imbuhnya.
Anis masih irit bicara terkait penyebab ledakan yang merusak plafon rumah dinas Kajati Parepare serta kaca jendela beberapa ruangan di dalam area kantor itu.
Informasi yang dihimpun detikcom, saat tim jibom menyisir lokasi ledakan, tampak diamankan sejumlah benda kecil menyerupai detonator. Di halaman belakang kantor itu diketahui pernah dilakukan pemusnahan detonator dengan cara dicor, masing-masing pada 2014 sebanyak 15 ribu butir, pada 2017 sebanyak 6 ribu butir, serta pada September 2019 sebanyak 460 butir. (idh/idh)