Jejak Prostitusi JBL dari Lahir Sampai Tamat

Jejak Prostitusi JBL dari Lahir Sampai Tamat

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 19 Nov 2019 16:00 WIB
Foto: Penyuluhan PSK di JBL (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang - Lokalisasi Gambilangu yang sering disebut GBL sampai JBL resmi ditutup hari ini. Lokalisasi ini sudah dikenal sejak era tahun 1970-an. Begini sejarah singkatnya.

Sebagaimana diketahui, usai lokalisasi Gambilangi ditutup, Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan kawasan ini bisa disulap menjadi pusat kuliner atau home stay.

"Misal jadi kawasan kuliner, home stay tanpa prostitusi. Yang jelas, harus dikaji dahulu" kata Mirna di sela acara seremonial penutupan JBL di Terminal Mangkang, Semarang, Selasa (19/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, setidaknya ada 126 pekerja seks komersial (PSK) asal Semarang yang mendapatkan uang tali asih. Nilainya sebesar Rp 6 juta per orang. Ditambah 100 PSK dari kendal menjadi 226. Hal ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

"Kalau mbak-mbaknya (PSK) 126 orang ini diberi bantuan dari Rp 6 juta, (dengan rincian) Rp 750 ribu bantuan hidup dan Rp 250 ribu transpor lokal dan Rp 5 juta untuk alat atau bantuan (usaha)," kata Hevearita di terminal Mangkang, Selasa (19/11).



Gambilangu sendiri diketahui berada tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dan Kota Semarang. Lokalisasi ini dekat dengan terminal Mangkang, Semarang. Sejarah lokalisasi ini merentang sejak tahun 1970-an.

Sejarah Singkat Lokalisasi Gambilangu

Dalam tesis karya SR Yuliana yang berjudul 'Model Bimbingan Keagamaan Untuk PSK di Gambilangu (GBL) Mangkang oleh K.H. Ahmad Sirojudin', dijelaskan Gambilangu telah menjadi tempat lokalisasi sejak tahun 1970-an.

Sebelum menjadi lokalisasi, dijelaskan dalam penelitian itu, mulanya Gambilangu hanyalah kawasan kumuh yang dihuni oleh beberapa orang saja. Penghuni awal kawasan ini, salah satunya ialah Jaenah. Jaenah inilah yang dianggap sebagai perintis munculnya praktik prostitusi di Gambilangu.

Jaenah sendiri tinggal di dukuh Rowosari Atas, dengan rumah yang seadanya. Bukan rumah bordil. Namun, rumah itu mulai disewa oleh tamu sebagai tempat menginap (homestay). Sesekali, ada pula tamu yang membawa wanita dan kemudian menjadikan rumah Jaenah sebagai tempat indehoi. Lambat laun, akhirnya rumah Jaenah menjadi tempat prostitusi.


Maka rumahnya pun menjadi ramai. Jaenah akhirnya menjadikan rumahnya menjadi wisma. Maka, hal ini pun diikuti oleh para penghuni Gambilangu yang lain. Dibukalah wisma dan tempat karaoke. Gambilangu pun menjadi tempat pelacuran liar dengan para PSK dari berbagai daerah.

Lokalisasi Gambilangu semakin ramai karena letaknya yang sangat strategis. Lokalisasi ini dekat Terminal Mangkang yang merupakan terminal induk untuk bis-bis trayek Semarang-Kendal, sepanjang wilayah Mangkang Kulon sampai Kaliwungu banyak juga terdapat pabrik-pabrik yang letaknya tidak terlalu jauh dari Gambilangu. Maka tak heran, jika lokalisasi ini kerap ramai disinggahi para lelaki hidung belang.

Keluarga PSK hingga Penghasilan Rp 3 juta Per Bulan

Sementara itu, dalam penelitian berjudul 'Pola Sosialisasi Anak Pada Keluarga Wanita Pekerja Seksual Di Lokalisasi Gambilangu' yang ditulis oleh Siti Aliyah Fakhomah dan Nurul Fatimah, disebutkan bahwa umumnya PSK di lokalisasi Gambilangu sudah berkeluarga.

Bahkan, penelitian itu menemukan ada seorang ibu dan anak perempuannya yang sama-sama berprofesi sebagai PSK. Mereka menjadikan rumahnya sebagai tempat prostitusi.

Umumnya penghuni Gambilangu merupakan warga pendatang dari luar kota seperti Jepara, Ambarawa, Boyolali, Bandung dan bahkan ada yang asli Kendal namun dari wilayah atau Kecamatan lain.

Penelitian yang terbit dalam jurnal Solidarity Universitas Semarang (Unnes) ini juga mengungkap penghasilan beberapa PSK. Salah satu responden penelitian ini, mengaku bisa mendapatkan Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.

Kini, setelah 49 tahun beroperasi, lokalisasi ini tamat. Para PSK tidak lagi boleh beroperasi di kawasan ini.
Halaman 2 dari 3
(rdp/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads