Peristiwa tragis itu terjadi di rumah korban di Gang Sayur Asem, RT 014 RW 004, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Minggu (17/11/2019) sore. Saat api melalap rumah tersebut, korban seorang diri dan terkunci di dalam rumah.
"Kayaknya nggak (ada orang lain selain korban, red). Ada informasi rumahnya dikunci dari luar, karena ditinggal sendiri," kata Kasudin Damkar Tangerang Selatan Uci Sanusi saat dihubungi, Senin (18/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang tuanya sopir angkot, ibunya (sudah) meninggal. Dia ditinggal sendiri di rumah," lanjutnya.
Kebakaran itu sendiri disebabkan oleh kebocoran gas. Namun tidak diketahui, apakah korban yang menyalakan api.
"Penyebab sih diduga, menurut warga di situ ada kebocoran gas. Lagi masak apa gimana, anaknya kan usia 10-12 tahun, cuma apa dia juga pengen masak apa gimana nggak tahu, karena nggak ada orang lain di dalam rumah," jelasnya.
Damkar Tangsel mengerahkan 4 unit mobil pemadam ke lokasi. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah beberapa jam pemadaman.
"Kondisi korban tertimbun benda-benda yang sudah terbakar, bagian wajahnya luka bakar ya memang hampir 90 persen," lanjutnya.
Berdasarkan informasi warga yang diperoleh pihak Damkar, korban selama ini ditinggal sendiri ketika ayahnya bekerja. Korban sendiri menderita autisme, sehingga sempat dipasung oleh orangtuanya.
"Ada informasi anaknya autis, pernah (dipasung). Memang informasinya pernah (dipasung) semacam katakanlah biar nggak kemana-mana, karena anakya hiperaktif," tuturnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini