"Kami FSPPB menolak Basuki Tjahaja Purnama atau BTP sebagai Direksi di Pertamina atau Pimpinan," kata Ketua Umum FSPPB Palembang, Muhamad Yunus dalam jumpa pers di Palembang, Minggu (18/11/2019).
Dalam jumpa pers ini, FSPPB Palembang membentangkan spanduk bertulisan 'Memilih Figur Tukang Gaduh, Bersiaplah Pertamina Segera Runtuh!'. Yunus meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan kembali nama Ahok masuk sebagai pimpinan PT Pertamina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menolak BTP karena memiliki cacat materiil tentang persyaratan anggota Direksi. Bukan tanpa alasan, saat jadi Gubernur DKI Jakarta dia ini berujung penjara dan dugaan kasus RS Sumber Waras," katanya.
Yunus menilai masih banyak kader dari PT Pertamina yang saat ini mempunyai jiwa kepemimpinan baik. Bahkan tidak akan membuat gaduh, baik di lingkup internal maupun eksternal.
"Kami berpendapat masih banyak kader eksternal dan internal dalam memilih pemimpin Pertamina. BTP belum masuk saja sudah gaduh, bagaimana nanti saat masuk Pertamina," katanya.
Saat disinggung soal apakah ada nama calon yang lebih layak mengisi posisi pimpinan PT Pertamina, Yunus mengaku tidak memiliki data tersebut. Namun dia menilai ada kader yang lebih baik dari Ahok.
"Kalau soal siapa yang layak kami tidak ada nama-nama itu. Tetapi banyak lagi kader internal dan eksternal yang lebih baik (dari Ahok). Prinsipnya kita FSPBB selalu mengkritisi siapapun yang akan menjadi pimpinan Pertamina, ini semua untuk kebaikan," katanya.
"Dari awal kita udah katakan bahwa BTP itu cacat hukum. Sering ada prilaku tidak baik. Mengenai rekomendasi, kita sudah dari awal tidak memberikan calon, masih banyak putra-putri bangsa kita yang lebih baik dari BTP, kebetulan isu yang diusulkan adalah BTP maka kami kritik," katanya.
Berikut ini 9 pernyataan sikap Pertamina RU III Palembang:
1. Mendukung pernyataan Presiden FSPPB untuk menolak keras isu BTP yang akan ditunjuk sebagai Komisaris Direksi Pertamina.
2. Pertamina adalah salah satu BUMN Energi sangat strategis yang produksinya sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia di mana salah satu tugas utamanya yaitu menyediakan energi untuk masyarakat berupa BBM, termasuk gas untuk rumah tangga dan industri.
3. Karena Pertamina merupakan industri strategis, jika ada gangguan industri produksi hulu, kilang trouble, gangguan distribusi BBM maka secara langsung akan jadi isu nasional dan berdampak pada perekonomian nasional.
4. Bisnis Pertamina sangat rumit dan kompleksitasnya sangat tinggi. Mulai dari pengadaan bahan baku, kendala operasional, pencemaran lingkungan dan kandang kebijakan (regulasi) pemerintah selaku pemegang saham berseberangan dengan proses bisnis Pertamina sedang berjalan.
5. Penolakan terhadap BTP lebih dilihat sebagai rasa cinta pekerja terhadap perusahaan ini demi kelangsungan bisnis perusahaan tidak ada tendensi selama ini.
6. FSPPB selalu mengkritisi setiap pergantian Direksi dan Komisaris Pertamina. Hal ini dimaksudkan untuk memberi hasil yang optimal semua dilihat murni dari kompetensi mereka tidak ada berdasarkan suku, ras dan agama.
7. Terkait penolakan BTP sikap penolakan RU III FSPPB karena BTP tidak memiliki pengalaman dalam perusahaan Migas baik di dalam dan di luar negeri.
8. Kami mendesak pemerintah bersikap bijaksana, masih masih banyak putra putri terbaik anak bangsa yang mampu memimpin Pertamina. BTP belum masuk saja sudah gaduh, bagaimana nanti bersama-sama pekerja untuk memajukan perusahaan ini tidak mungkin Perusahaan ini akan dihabiskan waktu karena persoalan internal sementara tantangan Pertamina sebagai perusahaan energi nasional ke depan semakin besar.
9. Kami tegaskan penolakan isu BTP yang akan ditunjuk sebagai Komisaris atau Direksi Pertamina tidak ada unsur suku, ras, agama dan kepentingan organisasi masa manapun.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini